37 Mahasiswa PPL II Siap Mengajar di SMK PGRI 1 Ponorogo
Sebanyak 37 mahasiswa berkumpul di aula SMK PGRI 1 Ponorogo pada Senin pagi (4/8). Di ruangan itu, telah hadir Drs. Jemito, M.Pd.I. (Kepala SMK PGRI 1 Ponorogo), Drs. Harsono (Wakasek Kurikulum), enam guru pamong dan tiga Dosen Pembimbing Lapangan (DPL). Pagi itu akan dilangsungkan serah terima mahasiswa Praktik Pengalaman Lapangan II (PPL II) ke pihak SMK PGRI 1 Ponorogo.
Drs. Jemito, M.Pd.I. menyambut hangat kedatangan pihak STKIP PGRI Ponorogo. Dalam sambutannya, ia mengatakan bahwa kerja sama antara SMK PGRI 1 Ponorogo dan STKIP PGRI Ponorogo telah berlangsung lama. Bahkan ia pun tak segan merekomendasikan siswa-siswinya untuk melanjutkan Kuliah di Kampus Pencetak Guru Profesional tersebut.
“Kalau kita bicara kampus yang mencetak guru professional yang STKIP. Bahkan sudah terkenal tersebar di sebagian besar sekolah di Ponorogo,” ucap Drs. Jemito, M.Pd.I.
Hal serupa diungkapkan oleh Sapta Arif Nur Wahyudin, M.Pd. bahwa lulusan STKIP memang sudah tersebar di banyak sekolah. Pihaknya mengaku senang atas sambutan baik dari pihak sekolah bahkan sejak dari komunikasi via telepon.
Sapta berharap PPL II menjadi wadah mahasiswa untuk mengeksplorasi pengalaman. “Benar memang, PPL merupakan ajang untuk belajar dan mengajar. Oleh sebab itu, teman-teman mahasiswa harus belajar pada Bapak Ibu Guru pamong yang sudah sangat berpengalaman di bidangnya,”
PPL II akan dilangsungkan selama sebulan. Mahasiswa akan berkolaborasi dengan guru pamong untuk mengajar di kelas. “Kami menyesuaikan pihak sekolah, meski ketentuan dari kampus paling tidak mahasiswa bisa merasakan enam kali pertemuan dan satu jam untuk ujian,” tambah Sapta.
Dona Setya Wiguna mewakili pihak mahasiswa mengucapkan terima kasih dan memohon bimbingan kepada guru pamong. Baginya, kesempatan ini akan menjadi pengalaman yang luar biasa sekaligus akan menjadi modal bagi mahasiswa kelak saat mengajar.
Di akhir acara, Drs. Harsono menjelaskan teknis mengajar di SMK PGRI 1 Ponorogo. Sekolah ini telah menerapkan Kurikulum Merdeka dalam pembelajarannya. Hal ini tentu sudah sesuai dengan pengalaman mahasiswa saat belajar di kampus.
“Saya berharap, mahasiswa bisa cepat beradaptasi. Kemungkinan ada satu dua yang grogi ketika pertama kali mengajar. Itulah fungsinya Bapak Ibu guru pamong untuk membimbing teman-teman dalam diskusi sebelum mengajar.” pungkas Drs. Harsono. Setelah sesi serah terima, masing-masing mahasiswa berkumpul dengan guru pamong masing-masing. Pada momen ini, Tomy Kartika Putra, M.Pd. (DPL Pendidikan Bahasa Inggris), Serdaniar Ita Dhamina, M.Pd. (DPL Pendidikan Bahasa Jawa), dan Sapta Arif Nur Wahyudin, M.Pd. (DPL Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia) turut membimbing mahasiswa masing-masing kelompok untuk proses PPL sebulan ke depan. (Red/ Sap)