Noni dan Melkias, 4 Hari 5 Malam Perjalanan Laut Demi Cita-Cita Jadi Guru
Lelah dalam perjalanan laut selama 4 hari 5 malam terbayar ketika Noni Kobogau dan Melkias Kobogau sampai di Ponorogo. Perjalanan dari Nabire kian tak terasa demi cita-cita di depan mata. Mereka sampai di Ponorogo Rabu malam (28/8).
Noni dan Melkias berangkat dari Pelabuhan Samabusa Nabire. Sampai di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, mereka melanjutkan perjalanan Ponorogo. Sempat menginap di area Aloon-Aloon sambil menikmati malam di Ponorogo, Kamis sore, Noni dan Melkias sampai di kampus.
“Senang, bisa sampai di Ponorogo,” ucap Noni.
Awalnya Noni ingin berkuliah di STKIP PGRI Ponorogo tahun 2022. Tetapi, karena ada kendala suatu hal yang membuatnya harus tinggal sementara waktu di Bumi Cendrawasih. Ini bukan pertama kali Noni menginjakkan kaki di tanah Jawa. Sebelumnya, ia pernah sekolah di SMK Negeri 1 Kedawung Sragen. Lulus tahun 2021, namun harus pulang terlebih dahulu ke Papua.
Pengalaman berbeda dirasakan oleh Melkias. Ini kali pertama ia datang ke tanah Jawa. Sebelumnya, Melkias sempat berkuliah di salah satu perguruan tinggi di Bali. Tetapi, terkendala biaya dan memutuskan mengundurkan diri.
“Saya sangat senang, karena bisa satu langkah lebih dekat dengan cita-cita saya, menjadi guru.” ucap Melkias.
Noni dan Melkias mendapatkan beasiswa Yayasan PPLP-PT PGRI Ponorogo. Mereka terdaftar sebagai mahasiswa baru program studi Pendidikan Bahasa Inggris angkatan 2024.
“Karena cita-cita saya ingin jadi guru, dan semoga juga bisa belajar menjadi pengusaha di sini,” pungkas Noni saat diwawancarai tim Humas. Sebelum Noni dan Melkias, ada dua mahasiswa dari Papua yang terlebih dahulu bergabung dengan STKIP PGRI Ponorogo. Pertama, Diana Tipagau terdaftar sebagai mahasiswi Pendidikan Bahasa Indonesia angkatan 2022. Lalu, Ali Tipagau yang terlebih dahulu datang dan mendaftar sebagai mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia angkatan 2024. (Red/Sap)
Previous
Mahasiswa PPL STKIP Meriahkan Semarak Kemerdekaan di TK Qurrota A'yun 2 Ponorogo
Next