Penutupan PPL II dan Penyerahan Cinderamata di SMP 1 Ma’arif Ponorogo
Ponorogo- Kampus Literasi STKIP PGRI Ponorogo telah melaksanakan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan II yang di mulai pada tanggal 12 Agustus sampai 21 September 2024. Senin (23/9) mahasiswa prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia melakukan penutupan PPL II bertempatan di SMP 1 Ma’arif Ponorogo.
Acara diikuti lima belas peserta PPL yang telah melakukan praktik mengajar selama 40 hari. Tidak hanya itu, acara penutupan dihadiri oleh pihak sekolah dan perwakilan kampus. Pihak sekolah dihadiri dua guru pamong, wakil kepala sekolah. Sedangkan dari pihak kampus dihadiri oleh Dosen pembimbing lapangan yakni Dr. Suprapto, M.Pd.
“Praktik pengalaman lapangan atau PPL ini merupakan kegiatan yang tidak bisa dibilang mudah. Disini mahasiswa diberikan pengalaman untuk mengeksplorasi lebih luas berkaitan pembelajaran maupun mengendalikan kelas. Mengajar itu adalah sebuah seni. Seni bagaimana guru mengontrol siswanya agar mau mendengarkan, memperhatikan. Intinya mengajar tidak bisa dikatakan hanya memberi materi, tugas saja. Tugas guru lebih dari itu. Maka dari itu harapan saya kedepannya teman-teman dapat lebih bisa ketika sudah terjun langsung atau bekerja” tutur Dr. Suprapto. M,Pd dalam sambutannya.
Ungkapan tersebut juga dibenarkan oleh Patan Aryadi. S.Pd selaku guru pamong kelas 7. Pihaknya mengungkapkan jika menjadi mahasiswa PPL itu tidak bisa dinilai sama, karena perbedaan kondisi kelas juga mempengaruhi cara mahasiswa menentukan metode apa yang cocok. Metode merupakan salah satu cara mahasiswa dalam mengeksplor diri terhadap siswa-siswinya.
“Di sini saya selaku guru pamong tidak terlalu menuntut mahasiswa PPL harus gini-gini. Saya dan Pak Yoga selaku guru pamong ingin menghapus pemikiran dulu terkait kegiatan PPL itu dijadikan babu di sekolah. Makanya kami membiarkan mahasiswa untuk mengeksplorasi lebih banyak terkaitan sekolah ini” ungkap Patan Aryadi.
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) menjadi momentum yang tidak bisa dilupakan oleh seorang mahasiswa. Kegiatan ini diabadikan oleh mahasiswa disetiap bercerita entah pada teman ataupun saudara. Untuk itu PPL II ini menjadi pengalaman yang sangat berharga mahasiswa STKIP PGRI Ponorogo. Karena itu mahasiswa menyerahkan sebuah cinderamata sebuah pot bunga beserta isinya sebagai wujud tali silaturahmi pada keluarga SMP 1 Ma’arif Ponorogo.
Tidak hanya pot bunga, mahasiswa juga memberikan cinderamata dua mading untuk kelas 7 dan kelas 8. Mading ini diberikan dengan bertujuan untuk mengapresiasi karya siswa-siswi SMP 1 Ma’arif Ponorogo. Dua mading tersebut sudah terisi karya siswa yakni kelas 7 berisi puisi rakyat hasil pembelajaran, sedangkan kelas 8 berisi poster.
“Saya berharap dengan adanya mading ini siswa-siswi lebih giat dalam membuat karya. Entah itu puisi, cerpen, artikel maupun yang lainnya. Saya selaku perwakilan mahasiswa PPL II mengucapkan banyak terima kasih pada guru pamong yang telah membimbing kami, serta keluarga SMP 1 Ma’arif ” ujar Riska Nur Cahyanti salah satu peserta PPL II
Acara penutupan ditutup secara langsung oleh perwakilan kepala sekolah SMP 1 Maarif Ponorogo. Beliau mengharapkan pengalaman disini dijadikan pembelajaran kedepanya ketika mengajar. Dan beliau juga berharap mahasiswa yang sudah PPL disini masih mau menjalin silaturahmi.
Pewarta: Risma Sahid Romadon /mahasiswa STKIP PGRI Ponorogo
Previous
Penutupan PPL di SMK PGRI 2 Ponorogo: Mahasiswa PBSI dan Bahasa Inggris Berbagi Kesan
Next