Yudisium STKIP: Mengingat Guru dan Almamater agar Ilmu Bermanfaat dan Berkah
Kamis (26/9) pagi yang cerah mengantarkan langkah kaki mahasiswa STKIP PGRI Ponorogo angkatan 2020 ke dalam gedung Graha Saraswati. Di ruangan tersebut, telah ditata sedemikian rupa untuk sebuah prosesi sakral, Yudisium Sarjana Strata 1 tahun akademik 2023/2024. Acara ini diikuti oleh mahasiswa angkatan 2020 dari empat program studi, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI), Pendidikan Bahasa Inggris (PBI), Pendidikan Bahasa Jawa (PBJ), dan Pendidikan Guru PAUD (PG PAUD).
Dr. Ahmad Nur Ismail, M.Pd.I., selaku Ketua STKIP PGRI Ponorogo, dalam sambutannya berpesan bahwa ketika sudah menjadi pendidik di lembaga mana pun agar merawat cinta pada STKIP PGRI Ponorogo. “Ketika, penjenengan lulus dari STKIP, harapan kami panjenengan tidak pernah meninggalkan memori sudah pernah belajar di STKIP.” Ungkap Dr. Ahmad Nur Ismail, M.Pd.I.
Selain itu, Ketua STKIP PGRI Ponorogo ini juga berpesan agar terus mengingat pesan guru dan senantiasa mencintai almamater. Menurutnya, agar ilmu yang didapat selain bisa bermanfaat, juga bisa mendapatkan berkah.
“Ilmu itu bisa bermanfaat untuk diri sendiri atau bisa juga untuk siapapun yang membutuhkan. Tetapi, konsep keberkahan ilmu ini yang akan mengelilingi kita dalam proses kehidupan, sampai ajal menjemput.” tambah Dr. Ahmad Nur Ismail, M.Pd.I.
Melihat realitas pendidikan Indonesia yang sedang tidak baik-baik saja, Ketua STKIP PGRI Ponorogo mengingatkan kembali hasil penelitian PISA tahun 2022 tentang tingkat literasi Indonesia Menurutnya, tantangan masyarakat Indonesia ada pada membaca pemahaman.
“Masyarakat Indonesia, sudah bisa membaca, tetapi belum bisa masuk ke tahap memahami apalagi analisis. Ini menjadi PR kita bersama. Ketika sudah lulus dari STKIP, harapan kami, panjenengan bisa memajukan generasi emas Indonesia 2045.” tambah Dr. Ahmad Nur Ismail, M.Pd.I.
Suasana haru mewarnai Yudisium kali ini. Setelah acara resmi berakhir, kebanyakan dari mereka menemui dosen dan pembimbing akademik masing-masing. Mereka berjabat tangan dengan penuh kebanggaan hingga ada yang saling memeluk haru. Perjuangan belajar di pendidikan tinggi sebentar lagi akan selesai. Tetapi, bukan berarti mereka akan berhenti belajar, mereka telah berada pada awal pengabdian pada pendidikan yang sesungguhnya. Setelah prosesi Yudisium ini, di bulan Oktober akan diselenggarakan prosesi wisuda. (Red/ Sap)