Medali Perunggu dari Mahasiswa Baru
Nama Dinika Nur Afina menjadi pembicaraan di kalangan sivitas akademika STKIP PGRI Ponorogo. Mahasiswa baru program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia tahun 2024 itu berhasil meraih medali perunggu dalam kejuaraan pencak silat tingkat nasional, pada 27-30 September lalu. Tepatnya dalam kejuaraan terbuka pencak silat piala KASAD -2 tahun 2024.
Kejuaraan yang diselenggarakan di Gor Laga Tangkas kabupaten Cibinong, Kabupaten Bogor tidak kurang diikuti 3.000 atlet-atlet berbagai kota di Indonesia. Dinika Nur Afina yang turun dalam kelas D Putri Dewasa harus bersaing dengan atlet-atlet baik dari perwakilan perguruan tinggi maupun perwakilan daerah.
Dinika, sapaan akrabnya mengaku sempat tegang di tahap seleksi. Pasalnya lawan yang harus dihadapi adalah atlet-atlet yang memiliki pengalaman di kancah nasional. Meskipun dirinya, bukan pertama kali terlibat dalam kejuaraan pencak silat tingkat nasional.
“Tentunya kita dapat bertarung juga mengukur kemampuan kita disitu,” ungkapnya kepada tim humas.
Tahap seleksi yang ketat menjadikan Dinika belajar banyak hal. Terbukti di babak penyisihan mampu menyapu bersih seluruh lawannya. Hingga memuluskan jalan untuk sampai di tahap semifinal dan meraih medali perunggu.
“Antara senang dan tidak senang. Seharusnya saya bisa mendapatkan medali emas yang saya harapkan, tetapi rezeki memberikan saya medali perunggu dan saya sangat bersyukur,” pungkasnya.
Keberhasilan Dinika dalam meraih medali perunggu tidak lepas dari dukungan berbagai pihak. Tentu dari kampus STKIP PGRI Ponorogo dan para pelatih yang mempercayakannya untuk mewakili PSHT PUSAT MADIUN.
Edi Suprayitno, M.Pd., selaku Pembina UKM Pencak Silat STKIP PGRI Ponorogo mengaku bangga dengan prestasi Dinika Nur Afina. “Potensi besar dari salah satu mahasiswa baru. Tentunya ini jika terus dibina dengan baik akan terus berkembang. Sesuai dengan komitmen kampus untuk mewadahi pengembangan kreativitas mahasiswanya,” ungkapnya kepada tim humas.
Mahasiswi yang tergabung dalam UKM Pencak Silat STKIP PGRI Ponorogo itu tetap rendah hati meski berhasil meraih medali perunggu. Baginya juara hanya saat pertandingan selebihnya kembali seperti biasa. Harus terus berlatih dan mengevaluasi hasil setiap pertandingan.
Pewarta: Ags_Humas
Previous