Audit Mutu Internal Prodi PBI: Mengenali Kelemahan dan Memetakan Kekuatan
Ponorogo_ Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris telah selesai menjalankan rangkaian Audit Mutu Internal (AMI) tahun 2024. Kegiatan ini memiliki tujuan untuk memastikan kualitas penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Menurut, Tomi Kartika Putra, M.Pd., menyampaikan kegiatan AMI memiliki kesesuaian pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi dengan Standar Pendidikan Tinggi yang berlaku di STKIP PGRI Ponorogo.
Ratri Harida, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, menyatakan pelaksanaan AMI merupakan sarana untuk benchmarking kegiatan Prodi yang telah ditetapkan per tahun akademik. Kegiatan ini juga memberikan sejumlah keuntungan bagi Prodi PBI.
“Keuntungannya mampu mengenali kelemahan Prodi dan memetakan kekuatan untuk tujuan perbaikan dan pengembangan Prodi secara holistic,” ungkapnya ketika dihubungi tim humas.
Lanjut Ratri Harida, M.Pd., hasil Audit Mutu Internal (AMI) tahun 2024 menjadi dasar untuk tindakan perbaikan rencana kerja tahunan Prodi. Terlebih tahun 2025 Pendidikan Bahasa Inggris akan menghadapi akreditasi hal ini menjadi modal besar untuk menjadi evaluasi sekaligus mempersiapkannya.
Program Studi PBI diaudit langsung oleh Serdania Ita Damina, M.Pd., dan Sapta Arif Nur Wahyudin, M.Pd. Keduanya melakukan audit secara seksama dengan mencermati dokumen-dokumen yang disiapkan sesuai standar yang ditetapkan LPMI STKIP PGRI Ponorogo.
Serdania Ita Damina, M.Pd., menuturkan Audit yang dilakukan lebih menekankan pada kelengkapan dokumen untuk persiapan akreditasi. Lebih kepada kroscek pelaksanaan standar dan kelengkapan dokumen yang dibutuhkan untuk visitasi akreditasi.
“Beberapa dokumen dari hasil audit sebelumnya sudah dibuat/dilengkapi,” ungkapnya dihubungi tim humas.
Sementara menurut Sapta Arif Nur Wahyudin, M.Pd., selain mengecek kelengkapan dokumen juga berdiskusi banyak tentang potensi PBI menyongsong akreditasi. Selain melengkapi dokumen, pemberdayaan SDM untuk menjalankan Tri Dharma perguruan tinggi menjadi fokus utama.
“Terdapat dosen yg berpotensi diharapkan menularkan kemampuannya ke teman dosen yang lain,” pungkasnya. Red/Ags