Kang Ihsan: Dari Membaca Hingga Menghasilkan 8 Karya Renungan Kehidupan
UKM HMP STKIP PGRI Ponorogo resmi mengadakan acara Bedah Buku Sesekali Kita Butuh Sepi yang merupakan salah satu karya penulis dari Kampus Literasi sendiri yaitu Ikhsanudin. Mahasiswa semester 7 angkatan 2021 itu kerap disapa akrab sebagai Kang Ihsan sesuai dengan akun Instagramnya yang telah membesarkan namanya selama ini yaitu @kangihsan_ yang kini memiliki followers sebanyak 167K.
Dalam Talkshow Bedah Buku Sesekali Butuh Sepi Kang Ihsan menuturkan ketika menjawab pertanyaan dari Tommy mahasiswa PBSI A 2024 bahwa Kang Ihsan mendapatkan kesempatan untuk menerbitkan buku Quote pertamanya atas tawaran langsung dari pihak Penerbit Buku di masa Pandemi Covid 2019 melalui pesan Instagram. Dari kesempatan pertama itulah yang membukakan pintu gerbang karya-karya Kang Ihsan lainnya. Di antaranya Antologi Takdir Yang Berbeda, Salaam Books 2018, Antologi Melangkah, Azizah Publishing 2019, Buku Hidup, Transmedia Pustaka 2020, Buku Atas Nama Cinta, Qultum Media 2019.
Kemudian ada Buku Sesekali Butuh Sepi, Transmedia Pustaka 2020 yang menjadi titik awal nama Kang Ihsan mulai dilirik para pembaca di seluruh Indonesia dan merupakan karya yang bisa menjangkau berbagai kalangan. Buku Sesekali Butuh Sepi ini mengalami cetakan kedua di tahun 2023 edisi revisi. Selain itu Kang Ihsan juga menghasilkan karya Buku Allah Tahu Kamu Mampu, Penerbit Sahima pada tahun 2020 sebagai lanjutan dari perjalanan kekaryaanya. Disusul dengan Buku Tak Perlu Hal Luar Biasa Untuk Bahagia, Transmedia Pustaka 2021, Buku Bertahan Bukan Berarti Berhenti, Transmedia Pustaka 2023, dan dalam waktu dekat ini akan meluncurkan karya terbarunya untuk tahun 2024.
Setelah memaparkan perjalanan karirnya Kang Ihsan tak lupa menyelipkan promosi Buku Stay True To Istiqomah yang terbit di tahun 2024 ini. Buku pertama yang menjadi bacaan berkesan seorang Kang Ihsan adalah Buku Pulang. Dari situ Kang Ihsan mulai mencatat kutipan-kutipan yang membuatnya terkesan dan tersentuh dari dalam buku karya Tere Liye itu. Kebiasaan mencatat kutipan-kutipan dari buku-buku yang ia baca ini lah yang Kang Ihsan olah dari catatannya yang dikombinasikan dengan pemikiran serta pengalaman hidupnya dan orang-orang di sekitarnya menjadi karya-karya tulisnya sekarang ini.
Dalam acara Bedah Buku Sesekali Kita Butuh Sepi, Kang Ihsan menuturkan rangkuman dari Bab Jangan Menuntut dan Tanpa Rasa lalu lanjut ke Bab Mensyukuri Hidup bahwa kita perlu membatasi harapan, dan berharap pada manusia adalah kekecewaan yang disengaja. Prinsip Stoicism serta menerapkan Boundaries sangat diperlukan untuk tetap melangkah dan mensyukuri hidup ini. Fokus terhadap apa yang bisa kita kontrol dan tetap optimis akan perjuangan kita.
Sesekali Kita Butuh Sepi dengan kesepian itu kita dapat menghadapi diri kita sendiri dan bercengkrama merenung dengan-Nya. Dan manusia yang kuat adalah yang mampu dan percaya diri untuk berdiri sendiri dan menghadapi sepi itu. Karena sepi tak pernah benar-benar sepi karena kita tak pernah sendiri, selalu ada Allah yang kita miliki.
Pewarta: Nosa Retno Palupi Utami PBSI B 2022 STKIP PGRI Ponorogo.
Previous