Menggali Potensi Kelurahan Tegalrejo: Observasi Lapangan KKNT sebagai Langkah Awal Sinergi dan Kolaborasi
Sebagai langkah awal memajukan desa melalui kolaborasi yang lebih erat antara mahasiswa dan masyarakat, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Terpadu (KKNT) STKIP PGRI Ponorogo melakukan observasi ke desa dan kelurahan di Kecamatan Purwantoro, Wonogiri, Jawa Tengah. Kelompok 11 KKNT STKIP PGRI Ponorogo melakukan obersevasi ke Kelurahan Tegalrejo. Observasi dilakukan bersama dengan Sri Wahyuni, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), (25/1).
Kelurahan Tegalrejo merupakan salah satu kelurahan yang terletak di Kecamatan Purwantoro. Kelurahan Tegalrejo terdiri dari lima lingkungan yakni lingkungan Tegalrejo, Karanglo, Sanggrong, Sigereng, dan Biting. Wilayah keseluruhan ini cukup luas, membentang dari area terminal bus Purwantoro hingga perbatasan dengan provinsi Jawa Timur.
Pelaksanaan KKNT di kelurahan Tegalrejo ini akan menjadi kali keduanya dilaksanakan oleh STKIP PGRI Ponorogo pada 3 Februari – 8 Maret 2025 mendatang. Tahun sebelumnya, program kerja yang telah dilakukan mahasiswa KKNT disambut baik dan diapresiasi oleh warga setempat, sehingga tahun ini STKIP PGRI Ponorogo dipercaya melaksanakan KKNT di kelurahan tersebut.
Untuk itu, kegiatan observasi lapangan yang dilakukan 10 perwakilan mahasiswa kelompok 11 ini bertujuan untuk menggali potensi lokal yang bisa dikembangkan serta merancang program pemberdayaan yang sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi warga setempat. Melalui observasi ini, KKNT berharap dapat menciptakan solusi yang berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kelurahan Tegalrejo. Hal ini selaras seperti yang disampaikan Kardi, Lurah Tegalrejo yang ditemui di Kantor Lurah Tegalrejo.
“Ada banyak potensi yang bisa dikembangkan dari Kelurahan ini, dan untuk itu teman-teman mahasiswa bisa melakukan kolaborasi dengan anak-anak muda berprestasi di kelurahan kami,” paparnya, hangat menyambut kedatangan rombongan mahasiswa STKIP PGRI Ponorogo.
Kardi juga menjelaskan, bahwa pendidikan di Kelurahan Tegalrejo tidak merata. Secara posisi Kelurahan Tegalrejo memang tergolong daerah kota, dibanding desa-desa yang lain di Kecamatan Purwantoro. Namun, posisi yang kota tidak menjamin masyarakatnya peduli akan pendidikan. Kardi mengaku, dari lima lingkungan yang ada di Kelurahan Tegalrejo, justru lingkungan yang sedikit pelosok yang memiliki anak-anak berprestasi dan masyarakat yang lebih berpendidikan dibanding yang lebih kota.
Samudi, warga setempat yang juga Modin di Kelurahan Tegalrejo, membenarkan ucapan tersebut. “Salah satunya lingkungan Sanggrong, banyak mahasiswa atau anak muda berprestasi di lingkungan tersebut, jadi silahkan ajak mereka berperan dalam program kerja teman-teman, lebih bagus lagi bila menciptakan sebuah inovasi atau solusi-solusi dari problem di Kelurahan Tegalrejo saat ini,” jelasnya.
Ketua Kelompok 11, Abdul Yusron Nasruloh, mengungkapkan akan melakukan yang terbaik untuk Kelurahan Tegalrejo mengingat kepercayaan yang telah diberikan oleh Lurah dan masyarakat setempat kepada kelompok 11.
“Semoga kelompok kami dapat mengemban amanah ini dengan baik, melaksanakan seluruh program kerja yang telah disusun, menyerap segala ilmu darisana, serta mampu menciptakan kesan positif bagi masyarakat sekitar selama pelaksanaan KKN,” ungkap mahasiswa PBSI A 2022 tersebut.
Pewarta : Avita Diah Ayu Atalia (Mahasiswa PBSI B 2022)