Belajar Ilmu Ketahanan Bisnis dari Gandu Lestari: UMKM Kacang Mete Legendaris dari Wonogiri

UMKM Gandu Lestari merupakan usaha kacang mete local yang melegenda di Wonogiri. Sebagai tempat pusat produksi kacang mete terbesar dan terkenal di kalangan lokal maupun luar kota, UMKM yang berlokasi di Dusun Jaten, Desa Miricinde, Kabupaten Wonogiri ini mampu menunjukkan eksistensinya hingga sekarang. Usaha milik ibu Sunarni yang sudah berdiri sejak tahun 1995 ini telah mampu melewati berbagai ujian bisnis. Hal inilah yang membuat mahasiswa Kelompok 3 KKNT STKIP PGRI Ponorogo merasa perlu untuk mengunjungi UMKM tersebut dan belajar ilmu ketahanan bisnis.
Kedatangan mahasiswa disambut antusis oleh ibu Sunarni yang memulai usahanya karena Kedatangan mahasiswa disambut antusias oleh Ibu Sunarni, yang memulai usahanya karena termotivasi dari pengalaman beliau bekerja di pabrik kacang mete, Alam Solo. “Motivasi saya itu ya dari keinginan saja, karena dulu saya pernah bekerja di Alam Solo pabrik kacang mete. Dari pengalaman itu saya jadi ingin membangun usaha milik saya sendiri. Alhamdulillah sekarang berkembang pesat, dan konsumennya bukan hanya di kalangan lokal saja, tetapi pengirimannya bisa sampai luar kota bahkan sampai ke Jakarta,” jawabnya dengan senyuman. Dari pengalaman tersebut, beliau mendirikan usaha sendiri; dengan tekad dan kerja kerasnya, beliau mampu mendirikan usaha yang kini berkembang pesat.
“Saya memiliki 15 karyawan dari warga sekitar yang setiap harinya menghasilkan 10 kilogram, sehingga dalam prosesnya menghasilkan 150 kilogram kacang mete yang kemudian disetorkan kepada saya. Saya senang sekali bisa membuka lapangan pekerjaan untuk mereka yang membutuhkan,” jawab Ibu Sunarni ketika ditanyai mengenai jumlah produksi dan karyawan. Selain produk kacang mete panggang yang sangat terkenal di kalangan lokal maupun luar kota, Ibu Sunarni juga mengolah kacang mete tersebut menjadi sambal pecel kacang mete. Produk sambal pecel kacang mete juga telah mendapat respon positif dari pelanggan setia. Dengan inovasi tersebut, usaha Ibu Sunarni semakin dikenal luas dan diminati oleh masyarakat. Selain olahan kacang mete, beliau juga menyediakan dan menjual olahan emping melinjo dan kacang goreng bawang putih bagi konsumen yang memesan dan konsumen lokal.
Produk-produk olahan kacang mete dan emping melinjo yang ditawarkan oleh Ibu Sunarni telah berhasil menarik minat konsumen dari berbagai kalangan. Dengan kualitas yang terjaga dan inovasi yang terus dilakukan, usaha beliau semakin berkembang pesat. Untuk meningkatkan pemasaran, Ibu Sunarni melakukan pemasaran Kacang Mete Gandu Lestari ini, dibantu oleh anaknya yang berada di Yogyakarta, melalui platform E-Commerce yang dirintis lima tahun lalu. Dengan adanya platform E-Commerce, produk-produk olahan kacang mete dan emping melinjo buatan Ibu Sunarni dapat dijangkau oleh konsumen dari seluruh penjuru Indonesia. Hal ini membantu usahanya untuk semakin dikenal dan diminati oleh masyarakat luas. Dengan dukungan dari anaknya, usaha Kacang Mete Gandu Lestari semakin berkembang dan menjadi salah satu pilihan utama bagi pecinta makanan ringan yang berkualitas.
Pada kesempatan tersebut, Mahasiswa KKNT juga berdiskusi terkait tantangan dan hambatan yang selama ini dialami oleh Ibu Sunarni dan peluang bisnis yang selama ini dirintis oleh beliau. Beliau menceritakan bahwa dalam proses produksi kacang mete ini tidak ada kendala, karena produk kacang mete selalu tersedia walaupun bukan musim buah jambu mente. Para mahasiswa KKNT merasa terinspirasi oleh semangat dan dedikasi Ibu Sunarni dalam mengembangkan usahanya. Mereka juga merasa terdorong untuk menghadapi tantangan dan hambatan dalam bisnis mereka sendiri. Diskusi tersebut memberikan wawasan yang berharga bagi para mahasiswa dalam memahami proses bisnis dan mengatasi berbagai kendala yang mungkin terjadi. Selain itu, mereka juga belajar tentang pentingnya kesabaran dan ketekunan dalam merintis dan mengembangkan sebuah usaha.
Mahasiswa KKNT juga diajak untuk melihat langsung proses produksi kacang mete dari awal hingga akhir, sehingga mereka dapat memahami betapa pentingnya setiap langkah dalam proses tersebut. Mereka diperlihatkan mulai dari pemisahan kulit kacang mete, pengupasan, dan proses pemanggangan kacang mete, hingga dalam bentuk kemasan yang siap diberikan kepada konsumen. Selain itu, beliau juga memberikan penjelasan mengenai kualitas bahan baku yang dipilih dengan cermat untuk menghasilkan kacang mete berkualitas tinggi agar Kacang Mete Gandu Lestari semakin dikenal dan diminati oleh masyarakat luas. Kesempatan ini juga memberikan pengalaman berharga bagi para mahasiswa dalam berinteraksi langsung dengan para pelaku usaha yang sudah sukses, sehingga mereka dapat belajar dari pengalaman dan kesalahan yang telah dilalui oleh para pengusaha tersebut. Dengan melihat contoh kesuksesan Ibu Sunarni dalam mengembangkan bisnisnya, para mahasiswa menjadi termotivasi untuk mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang mereka miliki dalam membangun usaha mereka sendiri di masa depan.
Pewarta : Fransisca Aprillia.