“Jejak Alumni yang Menginspirasi: Awal Perjalanan Mahasiswa KKNT di Desa Bangsri”
Bangsri, 3 Februari 2025 — Kelompok 13 Kuliah Kerja Nyata (KKNT) STKIP PGRI Ponorogo di Desa Bangsri, memulai agenda hari pertama mereka dengan melakukan kunjungan ke rumah Bapak Loso, seorang warga dan alumni STKIP PGRI Ponorogo tahun 2021.
Bapak Loso merasa memiliki ikatan emosional dengan almamaternya, STKIP PGRI Ponorogo. Sebagai alumni, beliau dengan tulus memilih untuk menyediakan tempat tinggal atau posko bagi mahasiswa KKNT tanpa biaya sewa, sebagai bentuk dedikasi dan kasih sayang kepada institusi yang telah membesarkannya. “Sebagai alumni STKIP PGRI Ponorogo, saya merasa memiliki kewajiban moral untuk mengembalikan kebaikan yang telah saya terima. Saya berharap para mahasiswa selama KKNT di Desa Bangsri dapat meninggalkan kesan yang baik dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat,” ungkap Bapak Loso dengan penuh kehangatan.
Para mahasiswa disambut dengan keakraban oleh Bapak Loso dan istrinya, Ibu Khosi. Suasana penuh kehangatan ini semakin memotivasi para mahasiswa untuk melangkah bersama dalam program kerja yang telah disusun. Dalam sesi diskusi, mereka berbagi rencana dan gagasan guna mendukung pengembangan desa, termasuk peningkatan kualitas pendidikan dan pemberdayaan masyarakat lokal.
“Desa Bangsri memiliki letak yang strategis dan sudah menunjukkan perkembangan modern yang cukup signifikan. Dengan semangat gotong royong, kami yakin bahwa desa ini akan semakin maju,” tambah Bapak Loso sambil menyemangati para mahasiswa.
Tak hanya menyediakan posko, Bapak Loso dan Ibu Khosi juga menghadirkan momen spesial dengan meluncurkan buku terbaru mereka berjudul Si Tukang Usaha. Buku yang diterbitkan pada Januari 2025 ini menceritakan kisah nyata perjuangan mereka, yang menjadi inspirasi tersendiri bagi para mahasiswa. “Buku ini lahir dari pengalaman nyata, sebagai refleksi dari perjuangan tanpa henti kami. Kami terus berusaha, itulah makna di balik judul Si Tukang Usaha,” jelas Bapak Loso.
Antusiasme pun meluap ketika salah seorang perwakilan mahasiswa, Intan, selaku koordinator desa (Kordes) KKNT, menyampaikan, “Saya mewakili teman-teman mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Loso dan Ibu Khosi atas dukungan dan fasilitas yang diberikan. Kami optimis dengan adanya dukungan ini, perjalanan KKNT selama 35 hari ke depan akan penuh dengan pengalaman berharga.”
Menjelang akhir kunjungan, para mahasiswa berpamitan dengan penuh rasa haru dan terinspirasi. Mereka kembali berkumpul untuk melaksanakan salat Isya berjamaah di Masjid Bariklana, yang juga merupakan milik Bapak Loso, sebagai simbol kebersamaan dan harapan akan perjalanan yang sukses.
Kisah hari pertama yang penuh makna ini tidak hanya menggambarkan kehangatan dan solidaritas antara alumni, mahasiswa, dan masyarakat, tetapi juga menanam benih semangat kolaboratif yang akan terus tumbuh sepanjang masa KKNT. Dengan dukungan dari sosok inspiratif seperti Bapak Loso, alumni STKIP PGRI Ponorogo, para mahasiswa diharapkan dapat membawa perubahan positif bagi Desa Bangsri dan sekitarnya.
Pewarta: Intan Permatasari
Previous