Mahasiswa KKN-T Dampingi Proses Belajar SDN 1 Talesan: Bukti Kolaborasi Positif Dunia Pendidikan

Talesan_ Sabtu (22/2/2025) menjadi hari yang berbeda di SD Negeri 1 Talesan, ketika para mahasiswa KKN-T dipercaya sepenuhnya untuk mengajar seluruh kelas tanpa pendampingan guru. Kepercayaan ini diberikan menyusul kegiatan rapat Kelompok Kerja Guru (KKG) yang mengharuskan seluruh guru meninggalkan kelas.
Momen ini menandai pergeseran peran mahasiswa KKN-T yang biasanya hanya bertugas sebagai guru pendamping atau fokus pada kegiatan ekstrakurikuler Pramuka. Kali ini, mereka mendapat tanggung jawab penuh untuk mengelola pembelajaran di seluruh kelas, menunjukkan tingginya kepercayaan pihak sekolah terhadap kompetensi mereka.
“Kami sangat mengapresiasi bantuan mahasiswa KKN-T. Berkat kehadiran mereka, proses pembelajaran tetap bisa berjalan dengan lancar meskipun para guru sedang menghadiri rapat KKG. Ini adalah bentuk kolaborasi yang sangat positif dalam dunia pendidikan,” ungkap salah seorang guru SDN 1 Talesan.
Untuk mengoptimalkan proses pembelajaran, sekolah menerapkan sistem pembagian waktu yang terstruktur. Siswa kelas bawah yang tidak terlibat dalam latihan siaga diizinkan pulang lebih awal pada pukul 08.30 WIB. Sementara itu, siswa kelas atas tetap mengikuti pembelajaran hingga pukul 11.00 WIB, dengan pengaturan khusus dimana kelas 4 diarahkan untuk mengikuti latihan siaga, sedangkan kelas 5 dan 6 digabung menjadi satu kelas untuk efisiensi pembelajaran ekstrakurikuler Pramuka.
Keberhasilan mahasiswa KKN-T dalam mengelola kelas tanpa pendampingan guru ini tidak hanya menunjukkan kesiapan mereka sebagai calon pendidik, tetapi juga membuktikan efektivitas program KKN-T dalam memberikan pengalaman praktis yang berharga. Situasi ini juga mencerminkan pentingnya fleksibilitas dan adaptabilitas dalam sistem pendidikan, di mana kolaborasi antara berbagai pihak dapat memastikan keberlangsungan proses pembelajaran.
“Pengalaman mengajar mandiri ini sangat berharga bagi kami sebagai mahasiswa KKN-T. Ini memberikan gambaran nyata tentang tanggung jawab seorang guru dan pentingnya kemampuan pengelolaan kelas yang baik,” tambah Arya Mahardika, salah satu mahasiswa KKN-T yang terlibat dalam kegiatan tersebut.
Kejadian ini menjadi bukti nyata bahwa program KKN-T tidak hanya bermanfaat bagi mahasiswa dalam mengembangkan kompetensi mereka, tetapi juga memberikan kontribusi positif bagi sekolah dan komunitas pendidikan secara lebih luas. Kepercayaan yang diberikan oleh pihak sekolah kepada mahasiswa KKN-T ini diharapkan dapat menjadi fondasi untuk kolaborasi yang lebih erat antara institusi pendidikan tinggi dan sekolah dasar di masa mendatang.
Pewarta: Juri Mulyani
Previous