Mahasiswa KKN-T STKIP PGRI Ponorogo Bantu Skrining Posyandu di Desa Bakalan

Ponorogo, 10 Februari 2025 – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Terpadu (KKN-T) Kelompok enam dari STKIP PGRI Ponorogo turut berpartisipasi aktif dalam kegiatan skrining posyandu di Desa Bakalan pagi ini. Bertempat di aula desa, kegiatan yang dimulai pukul 08.00 WIB ini berjalan lancar dengan kehadiran petugas Puskesmas, balita beserta orang tua mereka, dan beberapa petugas desa.
Skrining posyandu ini bertujuan memantau kesehatan balita dan ibu, serta mensosialisasikan bahaya penyakit seperti TBC dan stunting. Petugas kesehatan tak hanya memeriksa kesehatan balita, tetapi juga melakukan pengecekan kesehatan ibu, meliputi tensi darah, kadar gula darah, dan gejala TBC. Hal ini penting untuk mencegah penularan penyakit dari ibu kepada anak.
Bu Lestari salah satu petugas kesehatan menekankan pentingnya pemantauan kesehatan
masyarakat secara rutin. “Kesehatan masyarakat bisa berbeda setiap bulannya, bisa naik atau turun,” ujarnya. Posyandu di Desa Bakalan sendiri rutin dilaksanakan setiap tanggal 10, dengan harapan dapat mendeteksi dini penyakit pada anak-anak. “Anak-anak Desa Bakalan sehat, jika ada penyakit segera ketahuan,” tambahnya dengan penuh optimisme.
Bu Lestari juga menjelaskan akan pentingnya skrining kesehatan minimal satu tahun sekali “ sekarang ada ILP ( Integrasi Layanan Primer) untuk skrining kesehatan masyarakatnya “ Jelasnya. Beliau juga menekankan pentingnya pemeriksaan kesehatan balita untuk memantau tumbuh kembangnya. Deteksi dini sangat krursial, terutama dalam penanganan stunting yang saat ini menjadi perhatian serius pemerintah.
Meskipun kegiatan ini berjalan positif, masih ada kendala yang dihadapi. Beberapa orang tua belum sepenuhnya menyadari pentingnya mengikuti posyandu, terutama dalam hal pencegahan stunting. Meskipun pemerintah telah berupaya dengan program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dan lainnya, penanganan stunting memang masih membutuhkan perhatian lebih. “ Terdapat beberapa kendala dari posyandu inI, namun paling utama ialah, kesulitan dalam memotivasi ibu-ibu untuk menyempatkan waktu datang. Ini sangat penting, terutama dalam konteks penangan stunting. Stunting ini memang menantang untuk ditangani, terutama jika sudah terjadi “ Ujar bu Martini sebagai ketua pkk.