Pengenalan Sosial dan Emosional Melalui Seni
Di hari ketiga (5/2), mahasiswa KKNT Desa Kepyar melakukan kegiatan belajar menggambar di SD Negeri 3 Kepyar. Habib, Tari, Kirom, dan Resti menjadi pendamping bagi siswa-siswi. Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk mengembangkan keterampilan seni anak tetapi juga untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan kolaboratif.
Menggambar memiliki banyak manfaat sebagai kegiatan kreatif. Selain dapat mengekspresikan imajinasi dan kreativitas, aktivitas ini juga dapat meningkatkan konsentrasi dan keterampilan motorik halus anak. Dalam konteks ini, kegiatan menggambar membantu murid memberikan ruang bagi ekspresi diri mereka, dan menjadi salah satu cara yang efektif untuk mengurangi stres. Ketika kegiatan menggambar berlangsung, mereka terlihat tenang dan fokus.
Interaksi positif antar teman tercipta saat mereka saling berbagi ide dan teknik menggambar. Teman-teman dari komunitas tari berperan aktif dalam membimbing murid, sehingga mengundang rasa saling percayai dan kolaborasi di antara mereka. Hal ini memperkuat hubungan persahabatan dan rasa saling menghargai di antara murid-murid.
Kegiatan seni seperti menggambar memiliki dampak positif yang signifikan terhadap keterampilan sosial-emosional anak. Keterampilan ini penting untuk membantu anak mengelola emosi mereka di dalam kehidupan sehari-hari. Selama sesi menggambar, anak-anak dihadapkan pada berbagai perasaan yang mungkin mereka rasakan, baik itu bahagia, sedih, atau marah. Mereka belajar untuk mengidentifikasi dan mengekspresikan emosi tersebut melalui karya seni mereka.
Melalui menggambar, anak-anak juga dapat membangun kepercayaan diri. Setiap kali mereka berhasil menyelesaikan lukisan atau menggambar, mereka merasa bangga dengan hasil karya mereka. Ini menciptakan rasa pencapaian yang penting bagi perkembangan psikologis mereka
Dampak positif dari kegiatan ini diharapkan dapat berlanjut di masa depan. Tidak hanya untuk perkembangan keterampilan menggambar mereka, tetapi juga dalam hal perkembangan karakter. Melalui pengalaman kolaboratif ini, anak-anak belajar pentingnya kerja sama dan toleransi terhadap perbedaan. Pengalaman ini membentuk mereka menjadi individu yang lebih baik dan lebih siap menghadapi tantangan di masa depan.
Dengan melanjutkan kegiatan serupa, sekolah berharap dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih inklusif dan mendukung pertumbuhan sosial-emosional anak. Pendekatan ini dapat menjadi pondasi yang kuat untuk memperkuat keterampilan anak-anak dalam berinteraksi dengan lingkungan mereka.
Pewarta: Habib