Mahasiswa KKN Diminta Menjadi Imam Tahlil dan Mengisi Acara di Desa

Kenteng, 20 Februari 2025– Sejumlah mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari STKIP PGRI Ponorogo yang tengah menjalankan program pengabdian di Desa Kenteng mendapat pengalaman unik. Mereka diminta oleh warga untuk menjadi imam tahlil dalam acara yasinan sekaligus mengisi acara keagamaan di desa tersebut.
Permintaan ini datang secara mendadak dari masyarakat yang menganggap mahasiswa KKN memiliki latar belakang keilmuan yang cukup untuk memimpin doa. Salah satu mahasiswa, Muhammad Apri Syahroni, mengaku awalnya merasa gugup karena tidak menyangka akan diberi tanggung jawab tersebut.
“Awalnya kaget karena tidak ada persiapan, tetapi karena sudah terbiasa membaca tahlil di pondok, akhirnya saya mencoba menjalankan tugas ini sebaik mungkin,” ujar Roni.
Selain menjadi imam tahlil, mahasiswa KKN juga diminta untuk mengisi acara keagamaan, seperti memberikan tausiah singkat. Warga desa menyambut baik keterlibatan mahasiswa KKN dan mengaku senang karena kehadiran mereka membawa manfaat, terutama dalam bidang keagamaan.
Pemilik rumah yaitu Ibu Larsi mengapresiasi partisipasi mahasiswa KKN dan berharap interaksi positif ini terus berlanjut. “Kami sangat berterima kasih atas kehadiran adik-adik mahasiswa yang tidak hanya membantu pembangunan desa tetapi juga berkontribusi dalam kegiatan sosial dan keagamaan,” ujarnya.
Program KKN ini diharapkan tidak hanya menjadi ajang pengabdian masyarakat tetapi juga wadah bagi mahasiswa untuk belajar beradaptasi dengan lingkungan serta kebutuhan masyarakat secara langsung.
Pewarta: Alfi Khoirunisa, Prodi PBJ 2022 (KKNT Desa Kenteg)