Menyusuri Bukit Cumbri: Terbuai Lankap Alam dan Mitosnya

Mahasiswa KKNT diundang oleh Kepala Desa, Bapak Masenianto, SH, untuk turut serta dalam kegiatan pemasangan plang di Bukit Cumbri (Kemarin, 28 Februari 2025). Perjalanan menuju lokasi tersebut cukup menantang, namun penuh makna, dengan banyak pelajaran yang bisa diambil, terutama mengenai pentingnya rasa saling menghargai dan kerja sama. Bukit Cumbri, mahasiswa disuguhi pemandangan alam yang mempesona dan udara yang sejuk, sambil berbincang dengan perangkat desa yang ramah.
Salah satu cerita menarik yang dibagikan oleh Bapak Masenianto adalah mitos yang berkembang di kalangan masyarakat setempat. Beliau menceritakan, “Jika seorang lelaki dan perempuan berjalan bersama di Bukit Cumbri, maka mereka akan berjodoh. Selain itu, jika ada yang memiliki hajat, Insya Allah hajat tersebut akan terwujud.” Cerita ini memberikan pesan positif yang memotivasi para mahasiswa untuk terus optimis dan berusaha keras dalam mencapai tujuan mereka.
Kegiatan tersebut dilanjutkan dengan sesi foto bersama perangkat desa dan makan bersama yang disiapkan di salah satu pemukiman warga. Bapak Masenianto dengan senang hati mentraktir para mahasiswa dengan menu nasi pecel khas desa. Para mahasiswa KKNT merasa sangat berterima kasih atas sambutan yang hangat dan kebersamaan yang terjalin selama acara.
Meskipun dalam perjalanan terdapat beberapa kendala yang harus dihadapi, pengalaman ini memberikan banyak pelajaran berharga bagi mahasiswa KKNT. Pengalaman tersebut menjadi cermin bagi mereka untuk terus belajar, beradaptasi, dan berkembang, baik dalam hal kepribadian maupun keterampilan. Sebagai Sekretaris Desa, Bapak Arif Nuryanto, ST bersama perangkat desa lainnya menunjukkan sikap perhatian kepada para mahasiswa, namun juga memberi mereka ruang untuk belajar dan memperbaiki diri seiring berjalannya waktu.
Pengalaman ini menjadi titik awal bagi para mahasiswa KKNT untuk semakin mendekatkan diri dengan masyarakat, memperdalam pemahaman tentang keberagaman budaya; serta menjalin hubungan yang lebih kuat antara kampus dan desa. Semoga kegiatan-kegiatan seperti ini dapat terus menginspirasi, mempererat tali silaturahmi, dan memberikan manfaat yang signifikan bagi kedua belah pihak dalam menciptakan perubahan positif yang berkelanjutan.
Pewarta : Septya Ningrum Puspasari (Mahasiswa KKNT di desa biting STKIP PGRI Ponorogo)