Pembahasan Program Prioritas Guru Hingga Tata Kelola PT dalam Munas FFPTKI

STKIP PGRI Ponorogo terlibat dalam kegiatan Munas dan Seminar Nasional yang diselenggarakan Forum Penyelenggara Pendidikan Tenaga Kependidikan Swasta Indonesia (FFPTKI), kemarin (29-30 April 2025).
Bertempat di hotel Artotel Gelora Senayan Jakarta Munas dan Seminar Nasional FFPTKI ini diikuti 105 peserta dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. FFPTKI merupakan perkumpulan perguruan tinggi dan fakultas yang menyelenggarakan pendidikan calon guru. Bertujuan untuk meningkatkan posisi marjinal swasta, kurang akses, dan kesempatan untuk bersaing dengan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan Negeri yang didanai oleh Pemerintah.
STKIP PGRI Ponorogo sebagai salah satu perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan calon guru turut terlibat kegiatan tersebut. Dalam kesempatan itu dihadiri langsung oleh Dr. Ahmad Nur Ismail, M.Pd.I. selaku ketua kampus yang terletak di kota Reog tersebut.
Dr. Ahmad Nur Ismail, M.Pd.I. menginformasikan kepada tim humas tentang pembahasan materi dari beberapa narasumber, yakni Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Prof. Abdul Mu’ti, M.Ed, Prof. Fauzan selaku Wamen Diktisaintek, dan Prof. Muchlas Samani.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Prof. Abdul Mu’ti, M.Ed dalam materi Munas dan Seminar Nasional FFPTKI menyoroti tentang guru di Indonesia. Sebanyak 290 ribu guru belum kualifikasi S1 pendidikan. Hal ini, menjadikannya jauh dari standar guru professional sesuai Undang-undang nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen. “Karena mayoritas Asal Usul (asale tidak jelas dan kemudian penting diusulkan),” ungkapnya.

Prof. Abdul Mu’ti juga menyinggung program prioritas kepada guru yang termaktub dalam Permendikbudristek Nomor 19 tahun 2024 Tentang Pendidikan Profesi Guru. Berkaitan dengan PPG bagi guru tertentu (PPG Daljab) dan PPG bagi calon guru (PPG Prajab). Dalam mendukung kebijakan tersebut Prof. Abdul Mu’ti menyampaikan perlu adanya dukungan perguruan tinggi untuk peningkatan kualitas guru.
Sementara, Prof. Fauzan selaku Wamen Diktisaintek menyampaikan beberapa hal terkait Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang difokuskan untuk membuka program Pascasarja, refleksi tata kelola perguruan tinggi, serta tantangan penggunaan AI.
Persaingan perguruan tinggi yang ketat mengharuskan setiap lembaga berlomba dalam berbagai sektor. Prof. Fauzan berharap adanya perbaiki manajemen marketing, memahami trends perilaku mahasiswa dan orang tua, dan mengundang kepala sekolah berprestasi dan diberi reward.

Pembahasan seputar perguruan tinggi juga disampaikan Prof. Muchlas Samani tentang sistem Automasi dan Ekuvalensi peringkat akreditasi. Dalam kebijakan akreditasi perguruan tinggi masih mengaju pada Permendikbudristek No. 53 tahun 2023. Perubahan-perubahan dalam akreditasi menunggu revisi yang sedianya akan diberlakukan pada 18 Agustus 2025. Untuk itu, perguruan tinggi bersabar dan mempersiapkan untuk proses akreditasi.
Dalam kegiatan Munas dan Seminar Nasional yang diselenggarakan FFPTKI, STKIP PGRI Ponorogo siap untuk mengembangkan sistem Pendidikan yang terbaik. Mengaju pada perkembangan pendidikan dan kebutuhan global.
Red_Ags