Pesinden STKIP PGRI Ponorogo Tampil di Pendopo Agung Ponorogo 2025

Lahir pesinden di STKIP PGRI Ponorogo. Suara emas dan apik Yaning Puji Rahayu, mencuri perhatian juri Festival Karawitan Remaja dan Umum Kabupaten Ponorogo 2025. Mahasiswa Pendidikan Bahasa Jawa angkatan 2024 ini mampu tampil percaya diri membawakan gending Ketawang Retno Wigeno.
Kepada Tim Humas, Sabtu (21/6) Yaning mengatakan meraih juara III lomba Pesinden Remaja yang berlangsung di Pendopo Agung Kabupaten Ponorogo. Prestasi tersebut bukan kali pertama Yaning dapatkan. Waktu SMA Yaning pernah ikut lomba macapat tingkat Kabupaten meraih juara I. Sesama sekolah dasar, gadis asal Desa Gelang Kulon, Sampung ini meraih juara I Kategori Lomba Tembang Macapat Tingkat Kecamatan.
“Pesertanya banyak dari berbagai kalangan. Alhamdulillah pengalaman belajar gending sejak SD sedikit memudahkan ketika berkenalan dengan gending baru,” cerita mahasiswa berjilab ini.
Kepala Prodi Pendidikan Bahasa Jawa, Dr. Suprapto, M. Pd mengungkapkan bangga atas prestasi yang diraih mahasiswanya. Pihaknya mengucapkan selamat dan berharap prestasi tersebut dapat memotivasi para mahasiswa lain untuk terus belajar, berkembang, dan memberi inspirasi.
Gending Ketawang Retno Wigeno berisikan doa yang menggambarkan kesatuan kosmologis, cinta spiritual, simbol politik, dan refreksi religius dalam satu bentuk estetika suci. Retno, berarti ratu, sedangkan Wigeno, berarti mulia. Gending ini ungkap Yaning bermaksudkan bentuk dan cara menghormati sang raja laiknya ratu mulia dalam suatu kerajaan.
Gadis kelahiran Januari 2006 menceritakan latihan gending bersama bapaknya, Katelan. Katelan merupakan salah satu pelatih karawitan di Desa kelahiran Yaning. Sebab itulah Yaning, bisa belajar lebih ekstra dan privat. Tak ayal kabar baik kejuaraan didapatkannya. Ungkap Yaning, gending yang dibawakan kategori sulit karena notasinya yang rapat. Yaning melalui gending tersebut berusaha menyelaraskan vokal dengan permainan gamelan.
“Suara harus jelas, pengucapan vokal dan konsonan juga harus sesuai karena bisa mengurangi nilai apabila kata-kata tidak jelas di pendengaran. Mimik dan ekspresi wajah harus sesuai dengan makna lagu supaya cerita lagu juga tersampaikan lewat ekspresi pelantunnya,” jelas Yaning.
Kabar kejuaraan Yaning, disambut baik segenap civitas akademika STKIP PGRI Ponorogo. Selain Yaning, kampus yang terletak di Jalan Ukel Kertosari Babadan ini telah melahirkan beberapa pesinden hebat-hebatnya. Mereka sering tampil di acara kampus seperti purnawiyata, kegiatan kampus, bahkan beberapa tampil di kalangan masyarakat. (Red/Cus)