Semangat Baru di MAN 1 Ponorogo, Mahasiswa PPL 2 Resmi Mulai Pengabdian

Ponorogo, 4 Agustus 2025 – Kegiatan ceremonia (upacara) pelepasan mahasiswa Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) 2 dari STKIP PGRI Ponorogo resmi dilaksanakan di aula MAN 1 Ponorogo pada hari Senin, 4 Agustus 2025. Acara ini berlangsung secara tertib, khidmat, dan penuh antusiasme dari seluruh peserta yang hadir.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kepala Madrasah Aliyah Negeri 1 Ponorogo beserta jajaran guru dan staf, dosen pembimbing lapangan (DPL) dari program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Ibu Cutiana Windri Astuti, M.Pd serta Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Ibu Ratri Harida, M.Pd, serta 28 mahasiswa peserta PPL 2 dari STKIP PGRI Ponorogo.
Dalam sambutannya, Ibu Cutiana Windri Astuti, M.Pd menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasinya kepada pihak MAN 1 Ponorogo yang telah bersedia menerima para mahasiswa untuk menjalankan program PPL 2. Ia juga menitipkan pesan kepada para mahasiswa agar senantiasa menjaga sikap dan profesionalisme selama menjalankan tugas.
“Saya berharap anak-anak kami bisa belajar banyak di sini. Jaga sikap, jaga nama baik kampus, dan jadilah contoh yang baik bagi peserta didik di madrasah ini,” ungkap Ibu Cutiana dengan penuh harap.
Sementara itu, Kepala MAN 1 Ponorogo Bapak Agung Drajatmono, M. Pd menyambut baik kehadiran mahasiswa PPL dan menyatakan dukungan penuh dari pihak madrasah. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa kehadiran mahasiswa praktik merupakan bentuk kerja sama yang saling menguntungkan, khususnya dalam meningkatkan mutu pendidikan.
“Kami siap membimbing dan mendampingi adik-adik mahasiswa selama praktik. Anggaplah MAN 1 Ponorogo sebagai rumah belajar kalian yang kedua,” ujar Kepala MAN 1 Ponorogo dalam sambutannya.
Acara ceremonial ini ditutup dengan penyerahan secara simbolis mahasiswa PPL 2 dari DPL kepada pihak MAN 1 Ponorogo sebagai tanda dimulainya masa praktik. Suasana haru dan semangat tergambar jelas dari wajah para peserta yang siap untuk menjalankan tugas dan tanggung jawab di lingkungan pendidikan tersebut.
Kegiatan ceremonial ini tidak hanya menjadi bentuk formalitas serah terima, tetapi juga momentum penting yang menandai awal dari proses pengabdian dan pembelajaran langsung mahasiswa calon guru di lapangan.