Kunjungi Jawa Pos Surabaya, UKM HMP Dapat Bekal Dunia Redaksi Dan Kepenulisan

Surabaya, 17 Desember 2025, Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMP) melaksanakan kunjungan literasi ke Jawa Pos Surabaya sebagai bagian dari program kerja pengurus periode 2023–2024. Kegiatan ini bertujuan untuk memperluas wawasan mahasiswa mengenai dunia jurnalistik, sastra, dan budaya, sekaligus memperkenalkan sistem kerja redaksi media massa. Ketua HMP, Mualif Hidayatullah, menjelaskan bahwa kegiatan ini dirancang untuk memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa.
“Kami berharap anak HMP bisa menguasai, atau paling tidak, mempelajari bagaimana kriteria tulisan sebuah media. Tentunya, setelah acara ini, kami berharap para peserta kunjungan hmp ini bisa membuat tulisan yang berkaitan dengan materi pelatihan,” ujar mahasiswa STKIP PGRI PONOROGO itu.
Dalam kunjungan tersebut, mahasiswa mendapatkan materi kepenulisan yang disampaikan oleh Achmad Santoso, penanggung jawab rubrik sastra dan budaya. Beliau menekankan bahwa penulis memiliki peran penting di era modern dan dapat berasal dari latar belakang apa pun.

“Para penulis itu terbangun dari segala hal. Bisa dari tukang batagor, dosen, guru, atau siapa saja yang peka terhadap realitas di sekitarnya,” ungkap bapak berkacamata itu.
Achmad juga menjelaskan tingkatan kompetensi bahasa, mulai dari mendengar dan membaca sebagai keterampilan reseptif hingga berbicara dan menulis sebagai keterampilan produktif aktif. Menurutnya, kebiasaan membaca menjadi fondasi utama dalam membentuk penulis yang baik.
“Untuk menjadi pembicara yang baik, mulailah menjadi pendengar yang baik. Begitu pula untuk menjadi penulis yang baik, mulailah menjadi pembaca yang baik,” jelasnya.
Selain materi kepenulisan, peserta juga diajak memahami alur kerja redaksi media, mulai dari proses peliputan, penulisan, verifikasi, hingga penyuntingan sebelum berita dipublikasikan. Hal ini menjadi pengalaman berkesan bagi peserta kunjungan. Salah satu peserta, Livia Rahmayanti, mengaku mendapatkan banyak wawasan baru dari kegiatan tersebut.
“Hal yang paling berkesan bagi saya adalah bagaimana Jawa Pos mengelola proses pemberitaan dari awal hingga siap dipublikasikan. Saya jadi lebih memahami bahwa sebuah berita tidak hanya ditulis, tetapi juga melalui proses verifikasi dan penyuntingan yang cukup ketat,” tutur mahasiswa berjilbab itu.
Melalui kegiatan ini, HMP berharap mahasiswa tidak hanya memahami teori kepenulisan, tetapi juga mampu menghasilkan karya nyata, baik cerpen, esai, maupun tulisan jurnalistik, yang dapat dipublikasikan di media massa atau dibukukan dalam bentuk buku kompilasi.




