Pesan Ketua PPLP-PT PGRI Ponorogo, Ingat Tugas Profesi dan Tanggung Jawab kepada Masyarakat
STKIP PGRI Ponorogo sukses menggelar Wisuda strata 1 ke-26, (Sabtu, 28/10). Terdapat moment-moment menarik dalam gelaran tersebut. Salah satunya, sambutan ketua PPLP-PT PGRI Ponorogo Dr. Sumani, M.Pd. Beliau dengan penuh semangat menyampai pesan penting dari bupati Ponorogo Sugiri Sancoko.
“Beliau menyampaikan rancangan, angan-angan, atau mimpi untuk menjadikan STKIP besar dan maju,” cerita Dr. Sumani, M.Pd.
Salah satu impian bupati Ponorogo ialah menjadikan STKIP sebagai kampus konservasi kesenian di Jawa Timur. Mengingat berbagai kota besar seperti Solo dan Yogyakarta terdapat perguruan tinggi yang berfokus pada seni.
Dr. Sumani, M.Pd. menyambut baik impian bupati Ponorogo tersebut, pihaknya akan segera berdiskusi dengan pimpinan STKIP PGRI Ponorogo untuk menindaklanjutinya. “Tentu ini pesan dan impian luar biasa dari pak Sugiri Sancoko untuk kemajuan STKIP PGRI Ponorogo,” pungkasnya.
Pihaknya berharap mahasiswa tidak berhenti berproses setelah selesai kuliah S-1. Terdapat beban yang lebih besar dalam kehidupan karena harus menyelesaikan tanggung jawab dalam lingkungan masyarakat.
“Ibarat berjalan menuju kesuksesan masih ada 1000 mil lagi. Untuk mencapai 1000 mil harus dimulai dari 1 langkah,” tuturnya.
Selain itu, wisudawan STKIP telah dibekali beberapa kemampuan khusus untuk menunjang sebagai profesi seorang guru. Dr. Sumani, M.Pd. menyampaikan setidaknya terdapat tiga kemampuan.
“Para wisudawan telah mendapatkan kemampuan pedagogik, kompetensi sosial (Tri Dharma Perguruan Tinggi), kompetensi kepribadian (etika dan tata krama), dan kompetensi profesional,” pungkasnya.
Alumni inspiratif STKIP PGRI Ponorogo itu juga bercerita bahwa tugas guru itu maha besar. Sekecil apapun melakukan kesalahan akan terlihat dan mendapatkan banyak cibiran. Berbeda ketika melakukan kebaikan dan kebenaran tidak begitu tampak, cerita Dr. Sumani, M.Pd . Untuk itu, pihaknya berharap para wisudawan melakukan tugas profesi dengan sebaik-baiknya dan profesional seperti jargon lembaga ‘mencetak guru profesional’. Red_ags
Previous