Menelisik Proses Pembuatan Kerajinan UMKM
Bakalan, Purwantoro- Senin (26/2) peserta KKNT, berkesempatan mengunjungi beberapa usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Desa Bakalan, Kecamatan Purwantoro, Kabupaten Wonogiri. Arif Santoso, S.Pd, Ka Sie Kesejahteraan Desa Bakalan menjadi pemandu kunjungan kali ini.
Kunjungan ini merupakan tahap awal dalam melaksanakan program kerja, promosi produk lokal hasil UMKM Desa Bakalan. Perajin wayang kulit, anyaman tas dari plastik, pembuatan batik, dan rengkek reog telah dikunjungi enam peserta KKNT.
Anyaman tas plastik milik Rohmat dan Sutarmi menjadi UMKM pertama yang dikunjungi. Usaha milik pasangan suami istri ini beralamatkan di RT01/RW05, dusun Bendo, desa Bakalan. Mereka mengaku mendapatkan ide usaha anyaman tas dari internet. Melalui internet pula mereka belajar secara otodidak. Pemasaran anyaman tas dilakukan dari warga ke warga. “Pak Rohmat ini juga pernah diminta untuk mengisi workshop tentang pembuatan anyaman tas di desa sebelah, Desa Sendang” ujar Arif di celah hening perbincangan mahasiswa dengan Rohmat.
Selesainya dari sana, kembali menyusuri tempat UMKM kedua selanjutnya yaitu mebel milik Supoyo yang beralamatkan dusun Bendo, Rt 02/05. Dirinya telah menekuni usaha mebel ini selama bertahun-tahun dan empat anaknya membantu dalam menjalankan usahanya ini. Kayu jati sebagai bahan utama untuk pembuatan berbagai macam mebel seperti kursi, meja, lemari, dan rangka tempat tidur. Dalam pemasaran usaha miliknya berjalan baik, bahkan dirinya pernah mengirim karyanya ke luar kota seperti Surabaya dan Jakarta.
Usaha kerajinan rengkek reog milik Giyanto menjadi kunjungan selanjutnya. Usaha yang dirintis mulai 1989 pada awalnya hanya dibuat untuk koleksi pribadi. Akan tetapi seiring berjalannya waktu banyak orang tertarik dengan produk yang dibuat. Giyanto menuturkan bahwa di sekitar dusun bendi terdapat lima pengrajin dan semuanya masih saudara.
Ponorogo yang dijuluki sebagai kota reog menjadi pasar bagi Giyanto. Karya-karyanya juga dikirim ke Blora hingga Jakarta. Peserta KKNT berkesempatan untuk mencoba proses pembuatan rengkek reog. Dimulai dari memperhalus rotan, bambu, dan menjahit rangka tersusun dengan benang sol putih.
Kunjungan keempat UMKM pembuatan batik dan wayang kulit milik Tito. Usaha ini berdiri sejak tahun 2008. Semua model batik yang sudah jadi maupun setengah jadi, dikeluarkan oleh dirinya. Tidak hanya itu, dirinya memperkenalkan bahan-bahan pembuatan wayang kulit dari kulit sapi, serta gambar gunung memakai warna kuning yaitu dari emas asli. Selain itu, dirinya mempunyai akun Youtube yang bernama “Ki Ageng Tito” dikelola oleh kelompoknya.
Ulfa Ayu Fikriati, mahasiswi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia angkatan 2021 mengakui bahwa usaha-usaha yang telah dikunjungi memiliki potensi untuk lebih besar. “Dari keempat UMKM, tentu mempunyai potensi untuk lebih berkembang dan maju sebab produk-produk yang dihasilkan memiliki kualitas baik,” pungkasnya.
Pewarta : Dimas Mukti Wibowo-KKNT Desa Bakalan.