Galungan: Yang Ritmis Nyaring dari Kepyar
Rabu, 28 Februari 2024, tradisi yang ada di Desa Kepyar terus dilestarikan, satu di antaranya keberlangsungan acara Galungan. Galungan sendiri merupakan salah satu wuku yang berada pada penanggalan Jawa, dan acap kali dilakukan selamatan terhadap gamelan. Hal tersebut berlandas pada wuku galungan yang diyakini tepat untuk melaksanakan slametan wesi aji seperti gamelan yang berada di Desa Kepyar.
Malam Kamis ditemani gerimis mahasiswa KKNT kelompok 7 Desa Kepyar turut meramaikan Galungan yang berada di balai Desa Kepyar. Dalam acara tersebut hadir juga Kepala Desa Kepyar beserta perangkat, masyarakat umum, serta mahasiswa KKN dari STKIP PGRI Ponorogo dan UNS.
“Saya ucapkan selamat datang dan selamat bergabung kepada mahasiswa KKNT dari STKIP PGRI Ponorogo,” ucap Sarji selaku pembawa acara.
Dalam acara Galungan di Desa Kepyar dihadiri pula lima penggerong; empat dari warga Desa Kepyar dan satu sinden dari Desa Biting. Alat-alat gamelan yang dipakai pada perayaan galungan Desa Kepyar adalah bonang, bonang penerus, slenthem, demung 1, demung 2, saron 1, saron 2, peking, kethuk, kenong, gong, dan kendhang.
Terdapat hal yang menarik pada acara Galungan tersebut, yakni perayaan yang dilaksanakan dengan rangkaian acara inti yaitu slametan, kenduri, dan menabuh gamelan bersama. Terdapat sesaji juga yang telah menjadi tradisi di Desa Kepyar, terdiri dari tujuh sego golong, buceng kuwat, kendi, kambil, jenang abang, nasi gurih, ingkung, pisang yang di atasnya pula dilengkapi kembang telon.
Berbagai tembang Jawa dilantunkan ada lir-ilir, kate-kate pathet nem, asmaradana, dan masih banyak tembang-tembang Jawa lainnya. Merdu suara penyanyi berpadu dengan iringan perangkat gamelan menghanyutkan para pendengar dalam suasana usai gerimis. Tak kalah, kepala Desa Kepyar, Mei Rina Tri Purnawati juga menyumbang satu lagu tembang Jawa yakni Podhang Kuning. Suara yang menggema di balai desa Kepyar menghangatkan malam.
Pada kesempatan yang sama, Sarji juga menunjuk mahasiswa dari STKIP PGRI Ponorogo dan mahasiswa dari UNS untuk menyanyikan tembang Jawa. Mahasiswa UNS berhasil membawakan tembang Jawa bertajuk Prau Layar, sedangkan mahasiswa dari STKIP PGRI Ponorogo berhasil menghanyutkan pendengar melalui tembang Jawa Ninggal Katresnan dan Setya Tuhu, tembang yang dibawakan oleh Avindo mahasiswa Pendidikan Bahasa Jawa membuat para pendengar terpukau dengan suaranya.
Harapan serta kehangatan dipanjatkan dalam Galungan. Masyarakat berharap agar tradisi Galungan terus dilestarikan di Desa Kepyar, serta senantiasa selalu diberi kesejahteraan.
Malam semakin malam, berangsur dengan gerimis yang mereda sepenuhnya.[]
Pewarta: Ririn Andriani, Mahasiswa KKNT Desa Kepyar.