HMP dan HIMA Aksara Gelar Ngaji Jurnalistik
Ponorogo_ UKM HMP dan HIMA Aksara gelar Ngaji Jurnalistik pada Sabtu (6/7) di Graha Saraswati STKIP PGRI Ponorogo. Acara tersebut menghadirkan dua pemateri yang berpengalaman di bidang kepenulisan. Afrinanto Arsyadani selaku General Manager Radar Lawu dan Nur Wachid selaku editor Radar Madiun Jawa Pos
Acara dibuka dengan pembacaan puisi karya Gus Mus berjudul Kau Ini Bagaimana atau Aku Harus Bagaimana oleh mahasiswa PBSI angkatan 2022 Adelya Wulandari.
Nosa Retno Palupi Utami, selaku moderator membuka diskusi dengan melontarkan sejumlah pertanyaan kepada kedua pemateri. Satu diantaranya, kepada Nur Wachid editor Radar Madiun dan Radar Lawu Jawa Pos yang merupakan alumni STKIP PGRI Ponorogo.
Seperti ketika diwawancarai oleh tim jurnalistik siang itu. Pihaknya menuturkan seperti kembali ke rumah, tempat untuk kembali belajar, dan mendatangkan pengalaman di ruangan ini. “Saya bisa menjadi seperti sekarang juga berkat pengalaman saya di HMP dan Kuliah di STKIP,” pungkasnya.
Pihaknya merasa senang kembali menginjakkan kaki lagi ke kampus tercintanya. “Cukup senang dengan antusias teman-teman mahasiswa, respon dengan materi melalui sejumlah pertanyaan tadi. Harapan saya teman-teman juga semakin tergerak untuk membuat kegiatan serupa yang rutin dan menghasilkan produk,” tambahnya.
Ngaji Jurnalistik bertema jelajah kebangsaan dalam bingkai feature di era digital itu banyak mengungkap fakta seputar dunia jurnalistik terutama tentang feature. Afrinanto Arsyadani mengatakan feature adalah kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh wartawan dalam menulis berita.
Kedua pemateri juga mengungkap fakta mengenai kondisi media saat ini yang mempengaruhi perkembangan dunia jurnalistik, serta tips-tips dalam pemberitaan.
Setelah penyampaian materi berahir, peserta diberi kesempatan untuk bertanya kepada kedua pemateri. Solu Erika Herwanda mahasiswi PBSI angkatan 2021 menanyakan tentang mitos apakah bisa diulik menjadi feature. Menanggapi itu, Afrinanto menyinggung tentang artikel tentang robot ambatron dan konten-konten mistis yang sebenarnya juga sebuah feature. Pihaknya menyimpulkan, mitos bisa saja menjadi feature ketika seorang pewarta mengikuti trend era sekarang.
“Sebenarnya kalau aturannya tidak bisa, tapi era saat ini boleh-boleh saja. Namun, dengan disclaimer ya biasanya, untuk hiburan begitu,” jawabnya sambil berita menggunakan sepeda saat datang ke acara Ngaji Jurnalistik itu.
Acara usai pukul 12.00 tepat, para peserta meninggalkan graha dengan tertib dan membawa bekal pengetahuan tentang dunia Jurnalistik. Seperti harapan Arfinanto, “harapannya teman-teman peserta bisa jadi jurnalis hebat kelak,” ujarnya ketika diwawancarai tim jurnalistik (*)
Pewarta: Ika Ulfa_Mahasiswi PBSI B 2023