Banyak Membaca Lalu Menulis, Cerita Mualif Juara Menulis
Berproses menulis cerpen dijalani Mualif Hidayatulloh. Baru-baru ini dikabarkan mahasiswa STKIP PGRI Ponorogo tersebut menjadi penulis terbaik II dalam lomba menulis cerpen. Lomba tersebut digelar Lumiere Publishing 2024 melalui media sosial instagram.
Kepada Tim Humas Sabtu (17/8), Mualif menceritakan cerpennya bercerita seorang lelaki yang menunggu kekasihnya yang kemarin pergi dan berjanji akan kembali. Namun, kekasihnya tidak datang justru mengkhianati janji cintanya. Judul cerpen yang ditulis Aku Menyesal, Puisi Kembali.
“Saya kira tidak juara karena tidak ada nama Mualif di pengumuman. Sempat galau, tiba-tiba dihubungi teman menjadi juara II. Saya menggunakan nama pena, bukan nama asli,” gurau mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia itu.
Tambah mahasiswa asli Wonogiri tersebut, cerpen yang digarap adalah olahan dari cerpennya yang berjudul Di Kursi Taman Depan Stasiun. Pihaknya mengedit sekitar seminggu. “Saya meneruskan dari cerpen yang sudah ada. Saya berpikir berusaha mencari ladang rejeki untuk cerpen yang sebelumnya belum juara. Makanya, saya baca dan edit kembali.”
Banyak nilai kehidupan sosial dalam cerpen Mualif. Setelah menempuh mata kuliah Sejarah dan Teori Sastra, pihaknya semakin tertarik untuk membaca dan menulis karya sastra. Sejauh ini banyak membaca cerpen dosen STKIP PGRI Ponorogo dan cerpen di media sosial, buku, koran, dan lain sebagainya. “Pernah dikasih buku kumpulan cerpen dosen Sapta Arif berjudul Bulan Ziarah Kenangan,” tutur mahasiswa kelahiran tahun 2005 lalu. (Red/ Cus)
Next