Pasung Selaras: Harmoni Perjuangan Guru dan Perempuan dalam Kekompakan di Panggung Drama

Sabtu pagi itu pada tanggal 18 Januari 2025 mahasiswa STKIP PGRI Ponorogo berbondong-bondong hadir di Grahas Saraswati dengan antusias untuk melihat pentas Pagelaran Drama Tahta dan Cinta di Balik Topeng Wayang yang diadakan oleh mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia angkatan 2022. Setelah acara pembukaan dengan diwarnai pementasan pembacaan Geguritan oleh mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Jawa, pementasan drama pertama, Pasung Selaras digelar.
Drama Pasung Selaras ini dipentaskan oleh Kelas B dari PBSI angkatan 2022. Dengan kompak Kelas PBSI B 2022 menampilkan drama Pasung Selaras dengan pementas seluruh personel mahasiswa dari kelas tersebut. Sebanyak 37 mahasiswa dengan berbagai peran yang menambak semarak pentas drama mereka.
Potret perjuangan seorang perempuan yang melawan patriarki sangatlah kental di dalam drama ini, terutama dalam karakter yang dibawakan tokoh Ainun, calon Kepala Desa yang diperankan oleh Intan Permatasari serta tokoh Laras, seorang Guru Honorer yang diperankan oleh Adelya Wulandari. Tidak hanya perjuangan perempuan, tapi perjuangan seorang guru, lelah dan dukanya menjadi seorang guru di sebuah negara yang jauh dari apresiasi dan keadilan dari pemerintah atau penguasa ditampilkan dengan sangat menakjubkan di drama ini.
Gambaran akan penguasa atau pemerintah yang serakah, korup, penuh kolusi, korupsi dan nepotisme, serta isu-isu sosial tentang korupsi 300T yang sedang panas di Indonesia juga ditampilkan dalam drama Pasung Selaras yang digambarkan oleh karakter Suryo yang diperankan oleh Ahmad Alimul Huda. Realitas sosial tentang perkumpulan Ibu-Ibu rumpi juga mewarnai drama ini, membuatnya semakin relevan dengan kehidupan masyarakat Indonesia.
Chintya Vita Lusyana, mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Inggris angkatan 2024 mengatakan sudah dari teaser drama Pasung Selaras dipublikasikan, dia jadi sangat penasaran dan sangat antusias untuk menonton dan mengajak teman-temannya untuk menyaksikan pagelaran pentas drama. “Adegan epic dari Teatrikan Puisi dan bagian Kakak Adelya bermonolog serta ditutup matanya itu sangat merinding!”.
Antusiasme penonton dari berbagai angkatan termasuk mahasiswa tingkat akhir seperti angkatan 2021 juga berbondong-bondong hadir untuk menyaksikan pagelaran pentas drama Pasung Selaras dalam pementasan Tahta dan Cinta di Balik Topeng Wayang ini. “Senang sekali kemarin bisa melihat acara drama kelas PBSI angkatan 2022. Yang paling berkesan buat saya yaitu penampilan drama Pasung Selaras. Ceritanya cukup kompleks dan mengandung pesan mendalam yang menggabungkan realitas sosial di zaman sekarang. Perjuangan tokoh guru di sini begitu menyentuh. Narasi-narasi yang disampaikan begitu kuat, serta apresiasi luar biasa atas kerjasamanya seluruh pemeran dalam mendukung jalannya cerita. Untuk seluruh 37 pemeran Pasung Selaras tetap semangat dan kompak! Terima kasih sudah menampilkan drama dengan indah ini.” Lailatul Khusnul Kotimah, PBSI 2021, bersama tim pewarta.
Pewarta : Nosa Retno Palupi Utami (PBSI B 2022).