Kisah Bu Sumiati, Pengusaha Kripik Talas Asal Kepyar

Kepyar (8/2)—Perjalanan Kuliah Kerja Nyata Terpadu (KKNT) di Kepyar mempertemukan mahasiswa dengan orang-orang inspiratif. Mereka merupakan guru kehidupan yang bisa diteladani. Bu Sumiati salah satunya.
Perempuan ini merupakan seorang pengusaha kripik talas dan singkong. Kenang Bu Sumiati, bisnisnya ini mulai dirintis tahun 2022. Bu Sumiati melihat peluang di pasar. Ia menganggap kripik talas belum banyak dirambah.
Berbekal pengamatannya itu, Bu Sumiati mulai memproduksi camilan renyah tersebut. Tidak berhenti sampai di situ, ia pun mulai memasarkannya ke warung-warung sekitar. Hingga produknya digemari dan mulai banyak permintaan berdatangan.
Bu Sumiati terus mengembangkan produknya. Ia berinovasi dengan memberikan rasa yang beragam pada olahan kripik talas. Mulai dari rasa original, pedas manis, hingga jagung manis
Perjalanan usaha yang memasuki tahun ketiga ini tidaklah mulus. Salah satu tantangan terbesar yang dihadapinya adalah ketersediaan bahan baku yang bersifat musiman. Hal ini membuatnya harus pintar-pintar mengatur stok agar produksi tetap berjalan lancar.
“Berjualan kripik talas ini cukup menjanjikan mbak, cuma yang sulit itu mencari bahan bakunya, bahan bakunya musiman.” ungkap Bu Sumiati.
Meski begitu, Bu Sumiati tetap optimis dengan usahanya. Dalam 1-5 tahun ke depan, ia berharap bisnisnya dapat berkembang kembali dan semakin dikenal oleh masyarakat luas. Apalagi, menjelang momen Lebaran, permintaan kripiknya bisa meningkat tajam hingga 50 kg.
“Kalau ada stok barang, saya akan produksi lagi mbak. Untuk sementara ini berhenti dahulu, karena tidak ada bahan baku,” ujarnya.
Strategi pemasarannya saat ini masih fokus pada sistem penitipan di warung-warung. Dengan cara ini, Bu Sumiati bisa menjangkau lebih banyak pelanggan tanpa harus memiliki toko sendiri. Keuletan dan semangat Bu Sumiati dalam menjalankan usahanya menjadi inspirasi bagi banyak orang, terutama bagi mereka yang ingin memulai bisnis dari nol.
Pewarta: Ririn Ardita, mahasiswi KKNT Kelompok 7 Kepyar