Mahasiswi KKNT Diminta Mendadak Jadi Bilal dan Imam Yasinan di Desa Kenteng

Kenteng, 7 Februari 2025– Seorang mahasiswi Kuliah Kerja Nyata Terpadu (KKNT) dari STKIP PGRI Ponorogo mengalami kejadian mengejutkan saat mengikuti acara yasinan rutin di Majelis Taklim Al-Ikhlas, Desa Kenteng, Kecamatan Purwantoro, Jumat siang.
Acara yasinan yang digelar setiap Jumat siang ini merupakan kegiatan rutin masyarakat setempat, khususnya ibu-ibu jamaah Al-Ikhlas. Para mahasiswa KKNT yang bertugas di Desa Kenteng turut serta dalam kegiatan ini sebagai bentuk interaksi sosial dengan warga. Mereka ingin mengenal lebih dekat tradisi keagamaan yang telah berlangsung turun-temurun.
Namun, di tengah jalannya acara, salah satu mahasiswi, Alfi tiba-tiba diminta untuk menjadi bilal imam yasinan. Utusan ini cukup mengejutkan bagi Alfi karena ia tidak memiliki persiapan sebelumnya.
“Saya kaget dan sempat gugup karena tidak menyangka akan ditunjuk sebagai bilal imam yasinan. Saya merasa tidak siap, tetapi berkat dorongan dan dukungan dari ibu-ibu pengajian, saya memberanikan diri untuk mencoba,” ujar Alfi.
Saat pertama kali mulai membaca, suasana sempat terasa menegangkan baginya. Namun, dengan penuh kepercayaan diri, Alfi berhasil menyelesaikan tugasnya dengan baik. Para jamaah yang hadir juga memberikan dukungan dan apresiasi atas keberaniannya.
Ibu Sekretaris Desa Kenteng, Ibu Siwi yang turut hadir dalam acara tersebut, mengapresiasi keberanian Alfi dalam memimpin yasinan. “Kami senang mahasiswa KKNT mau berbaur dengan masyarakat dan ikut dalam kegiatan keagamaan. Ini menunjukkan bahwa mereka tidak hanya menjalankan tugas akademik, tetapi juga mau belajar dan beradaptasi dengan budaya desa,” ujarnya.
Menurutnya, pengalaman semacam ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa karena dapat meningkatkan keterampilan sosial dan keagamaan mereka. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi ajang untuk mempererat hubungan antara mahasiswa KKNT dan masyarakat Desa Kenteng.
Ibu Siti, selaku tuan rumah juga mengungkapkan rasa bangganya terhadap mahasiswa KKNT yang ikut serta dalam kegiatan yasinan. “Saya senang mereka tidak hanya datang untuk mengamati, tetapi juga mau terlibat langsung. Semoga ke depannya bisa semakin akrab dengan kami,” katanya.
Setelah acara selesai, Alfi mengaku lega dan bersyukur karena telah diberikan kesempatan yang berharga ini. “Alhamdulillah, semuanya berjalan lancar. Awalnya saya sangat gugup, tapi akhirnya saya bisa melakukannya dengan baik. Ini menjadi pengalaman yang mengesankan bagi saya dan pasti tidak akan saya lupakan,” ungkapnya.
Dengan adanya kejadian ini, mahasiswa KKNT semakin merasa diterima oleh masyarakat. Partisipasi aktif dalam kegiatan desa, terutama dalam bidang keagamaan, diharapkan dapat memperkuat hubungan sosial antara mahasiswa dan warga setempat.
Pewarta : Nanda Syafiatul Muafifah, Prodi PBSI B 22 (Mahasiswa KKNT Desa Kenteng)