Mahasiswa KKNT STKIP PGRI Ponorogo Turut Andil dalam Peringatan Hari Peduli Sampah di Desa Joho

Dalam semangat menjaga kebersihan lingkungan, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Terpadu (KKNT) kelompok 12 dari STKIP PGRI Ponorogo ikut ambil bagian dalam kerja bakti peringatan Hari Peduli Sampah di Desa Joho, Kecamatan Purwantoro, Kabupaten Wonogiri, pada Jumat, 14/02. Kegiatan ini menjadi wujud nyata kepedulian masyarakat dan mahasiswa terhadap pentingnya pengelolaan sampah yang tepat dan berkelanjutan.
Sejak pagi, suasana di sekitar kantor Kepala Desa Joho tampak ramai dengan aktivitas perangkat desa dan mahasiswa yang bahu-membahu membersihkan lingkungan. Mulai dari menyapu jalan, membersihkan selokan, hingga memilah sampah organik dan anorganik. Kesadaran untuk menjaga kebersihan lingkungan semakin meningkat berkat partisipasi aktif dari berbagai pihak.
Kepala Desa Joho, Suwarno, dalam kesempatan tersebut menyampaikan apresiasinya terhadap semangat mahasiswa dalam aksi gotong royong ini. Ia menegaskan bahwa kegiatan ini bukan hanya sekadar rutinitas tahunan, tetapi juga momentum untuk membangun kesadaran kolektif akan pentingnya pengelolaan dan pemilahan sampah yang tepat.
“Hari ini secara serentak, warga desa Joho memperingati hari peduli sampah setiap tanggal 14 Februari. Kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian masyarakat agar lebih memiliki kesadaran akan pentingnya pemilahan sampah terutama sampah organik dan anorganik,” ujarnya.
Fokus utama peringatan ini adalah mendorong masyarakat, pemerintah, dan pelaku industri untuk menerapkan sistem pengelolaan sampah yang lebih berkelanjutan, seperti pengurangan sampah dari sumbernya, peningkatan praktik daur ulang, serta pemanfaatan sampah sebagai sumber energi alternatif. Langkah ini sejalan dengan upaya global dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dan dampak perubahan iklim yang disebabkan oleh timbunan sampah.
“Kami ingin menanamkan kebiasaan baik kepada masyarakat bahwa sampah harus dikelola dengan benar, bukan sekadar dikumpulkan lalu dibakar. Pemilahan sampah sejak dari rumah adalah langkah awal yang sangat penting,” imbuhnya.
Beliau juga menekankan bahwa pembakaran sampah dilarang keras karena berdampak negatif terhadap kesehatan dan lingkungan.
Partisipasi mahasiswa KKNT STKIP PGRI Ponorogo dalam kegiatan ini membuktikan bahwa kepedulian terhadap lingkungan bisa dimulai dari aksi kecil yang berdampak besar. Dengan kerja sama dan kesadaran bersama, kebersihan desa dapat terus terjaga, menciptakan lingkungan yang sehat dan nyaman bagi generasi mendatang.
Pewarta: Usin Ulia dan Nurul Nurdiyanti
Previous
Sulap Cabai Jadi Chili Powder, Desa Gondang siap Tembus Pasar Tiktok Shop
Next