Pagelaran Drama Mendhung Sumilak: Ajarkan Semangat Emansipasi Perempuan

Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Jawa (PBJ) STKIP PGRI Ponorogo Angkatan 2022 sukses menggelar pagelaran drama (26/7/2025). Pagelaran ini merupakan bentuk luaran mata kuliah Drama Jawa. Mendhung Sumilak, salah satu drama yang berhasil dipentaskan dengan sukses.
Drama buah tangan Rima Tri Pratiwi ini terinspirasi dari kisah nyata hidup R.A. Kartini, terutama dari surat-surat pribadinya yang kemudian diterbitkan dalam buku Door Duisternis tot Licht (Habis Gelap Terbitlah Terang). Beberapa adegan juga merujuk pada pertemuannya dengan Kyai Sholeh Darat, salah satu ulama terkenal di Jawa, yang tertuang dalam buku berjudul “Kartini Nyantri” karya Amirul Ulum.
“Mendhung Sumilak sesuai dengan judulnya menceritakan drama perjuangan seorang perempuan beremansipasi. Sumilak membanggakan. Penampilan terbaik kalian. Semoga apresiasi ini dapat memotivasi, meningkatkan semangat untuk terus berkarya dengan pagelaran pagelaran berikutnya, dan tentunya bisa dijadikan bekal masa depan,” tutur Dr. Suprapto, M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah.
Apresiasi tersebut layak diberikan kepada para mahasiswa yang tampil karena berhasil memerankan tokoh dengan memukau. Penghayatan yang mendalam membuat penampilan mereka memikat penonton.
Drama Mendhung Sumilak diperankan oleh 8 mahasiswa. Kartini diperankan oleh Eria Widya Setianing; R.M. Ario Sosroningrat diperankan Anugerah Dwi Suryo Saputro; R.A. Woerjan diperankan Arienita Fadilla Rahmasanti; Ngasirah diperankan Rima Tri Pratiwi; R.M. Slamet Sasraningrat diperankan Fernand Afky Pradana; Rukmini diperankan Neila hayuningsih; P.A. Hadiningrat diperankan Tomy Winata; Kyai Sholeh Darat diperankan Arsian Muhammad Fatkhul Huda.
Anugerah Dwi Suryo Saputro, salah satu pemeran tokoh mengungkapkan rasa leganya karena ia dan teman-temannya berhasil mementaskan drama dengan luar biasa. Butuh waktu 3 minggu untuk latihan. “Senang. Bisa bertemu teman-teman yang beragam karakter dan harus mendalami karakter yang berlawanan dengan karakter di kehidupan nyata. Selain itu, bisa meneladani Kartini dalam hal semangat belajar yang tinggi sehingga bisa memperluas wawasan disertai dengan pikiran yang terbuka, belajar sepanjang hayat.” (Red_Humas/Yun)