DIKLATSAR MAPALA Bathara Guru, Usung Tema Arunika Karsa

Ponorogo – Unit Kegiatan Mahasiswa Pecinta Alam (MAPALA) Bathara Guru STKIP PGRI Ponorogo sukses menyelenggarakan Pendidikan dan Latihan Dasar (DIKLATSAR) anggota baru tahun 2025. Mengusung tema inspiratif, “Arunika Karsa: Satu Langkah Satu Jiwa Kita Tempa Jiwa Korsa, Kukuhkan Rasa Keluarga, dan Jejakan Tekad Bulat,” kegiatan ini berlangsung khidmat dan penuh semangat selama tiga hari, mulai 15 hingga 17 November 2025.
DIKLATSAR ini bertempat lokasi di alam terbuka, tepatnya di Gunung Kayangan, Desa Pudak Wetan, Kecamatan Pudak, Kabupaten Ponorogo. Kegiatan ini merupakan agenda tahunan yang bertujuan untuk menggembleng calon anggota baru dan mengasah keterampilan dasar kepecintaalaman.
Sejak Jumat sore (15/11), para calon anggota MAPALA Bathara Guru didampingi oleh panitia DIKLATSAR telah menunjukkan antusiasme tinggi, dimulai dari persiapan hingga pemberangkatan. Rangkaian materi inti dilaksanakan pada hari Sabtu, Minggu, dan Senin.
Rangkaian DIKLATSAR diisi dengan berbagai materi pengasahan keterampilan, termasuk Bivak, Navigasi Darat, pengenalan Tanaman Obat, SAR(Search And Rescue) dan Rock Climbing. Puncak dari kegiatan ini adalah pelantikan anggota MAPALA Bathara Guru tahun 2025 yang dilaksanakan secara simbolis di Air Terjun Kayangan.
Salah satu peserta, mengungkapkan kesannya. Ia menyebut DIKLATSAR ini “ Diklatsar ini sangat menyenangkan, mengasyikkan, dan juga sangat menantang . Saya bersama dulur-dulur lain bisa menjalin jiwa kekeluargaan dan jiwa korsa yang kami praktikkan langsung dalam DIKLATSAR ini,” ungkap Ririn Wulandari.

Menurut Ketua Panitia, Muhamad Sholihin, pelaksanaan DIKLATSAR ini memiliki tujuan Pelaksanaan diklatsar Mapala Bathara Guru ini sebagai kegiatan mengasah kesolidan dan jiwa korsa dari anggota baru dan anggota lama Mapala Batara Guru sekaligus sebagai sarana belajar bertahan hidup, khususnya pencinta alam,” ujarnya, menjelaskan esensi kegiatan tersebut.
Dengan suksesnya DIKLATSAR ini, diharapkan MAPALA Bathara Guru STKIP PGRI Ponorogo dapat melahirkan anggota-anggota baru yang tidak hanya memiliki keterampilan bertahan hidup dan kecintaan alam yang mumpuni saja, tetapi juga memegang teguh nilai kekeluargaan dan jiwa korsa serta menghargai adat istiadat masyarakat.




