Yudisium Kampus Literasi dan Amanah Jadi Guru Pembelajar
Ponorogo– STKIP PGRI Ponorogo mengukuhkan Sarjana Pendidikan Strata Satu (S-1) Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Pendidikan Bahasa Inggris, Jumat 23 Agustus 2019.
Aula Graha Saraswati menjadi saksi pengukuhan itu, selepas surat keputusan ketua STKIP PGRI Ponorogo yang dibacakan oleh Totok Kushartoko, S.T selaku kepala Bagian Administrasi Akademik Kemahasiswaan.
Mahasiswa yang kini telah menjadi sarjana tampak terharu. Sesekali mereka menyeka air mata yang tumpah, tidak hanya perempuan lelaki juga demikian. Aroma kebahagiaan bercampur haru tentu dirasakan terlebih tidak mudah melewati waktu 4 tahun.
Dr. Sutejo, M.Hum selaku ketua STKIP PGRI Ponorogo menyampaikan pesan kepada mahasiswa yang sekarang telah merengkuh gelar sarjana itu bahwa nilai (IPK) bukan menjadi patokan utama bahkan tidak bisa berbuat banyak tanpa diimbangi kerja keras dan keterampilan berkarya “menulis”.
Lelaki kelahiran Ponorogo itu bercerita masa sekolah hingga kuliah yang tidak pernah mendapatkan nilai memuaskan. “Menulis bagi saya sahabat, tempat curhat dan rekreasi akhirnya menjadi jalan kehidupan yang indah”, ujarnya.
Pesan itu dirasa tepat mengingat persaingan dunia kerja sekarang yang ketat. Keterampilan menjadi faktor penentu dan pembeda utamanya bagi sarjana muda. Untuk itu, STKIP PGRI Ponorgo menyiapkan calon pendidikan yang unggul berkarya dan berjiwa literasi. Terbukti dengan mahasiswa yang banyak berkarya baik media cetak lokal maupun nasional, bahkan ada yang juara 1 dan harapan 1 menulis esai tingkat nasional.
Menariknya hasil skripsi mahasiswa yang diyudisium juga siap dicetak menjadi buku inspiratif. Buku ini menjadi penanda karya sekaligus bukti komitmen STKIP PGRI Ponorogo menjadi pelopor kampus literasi Indonesia.
Sebagai penutup Sutejo menekankan para sarjana baru itu untuk menjadi guru pembelajar yang senantiasa menulis dan membaca. Juga menjadi guru pelopor literasi selaras dengan komitmen STKIP PGRI Ponorogo sebagai pelopor kampus literasi yang mencetak calon pendidikan yang literat.
*Red/Agus Setiawan Humas STKIP PGRI Ponorogo