Awas Korban Kebakaran Bertambah
Kebakaran hutan di sebagian wilayah Indonesia, menculik perhatian warga Indonesia itu sendiri.
Bersamaan itu, dalam peringatan Hari Ulang Tahun Palang Merah Indonesia (PMI) ke 74, sebanyak 15 pelajar anggota Palang Merah Remaja (PMR) SMAN 1 Sambit Ponorogo melakukan kampanye.
Mereka menyuarakan anggota PMR peduli bahaya kebakaran hutan, Minggu (22/9/2019). Diilustrasikan dalam bentuk pementasan, mereka menyuguhkan drama kolosal tentang dampak kebakaran hutan. Ada yang berperan sebagai anggota PMI. Ada juga sebagai korban.
PMI tidak saja berhubungan dengan bencana. PMI juga tidak saja di kemanusian maupun sosial, melainkan juga pada lingkungan atau alam.
Diadegankan, korban dampak kebakaran terus bertambah. Mereka terserang gangguan pernapasan. Di detik itulah, PMI langsung terjun ke lapangan membantu dan memberikan pertolongan. PMI dibantu masyarakat dengan sigap mematikan bara api sebelum merambah ke kawasan lainnya.
Gelaran drama kolosal menggambarkan gerak kemanusiaan anggota PMI, sesuai tema diperingatan HUT ‘Kita Tangguh, Indonesia Maju’. Imam Nafsur, Koordinator fasilitator PMR se-Arjowinangun Ponorogo menuturkan, PMI tidak saja berhubungan dengan bencana. PMI juga tidak saja di kemanusian maupun sosial, melainkan juga pada lingkungan atau alam.
“Karenanya, kami peduli kebakaran hutan dan bahayanya bagi kesehatan,” tegasnya.
Guru SMPN 2 Sambit itu menambahkan, anggota PMR wajib mementingkan nilai kebersamaan dan kekompakan. Bersama membantu dan menolong orang yang membutuhkan, serta kompak dalam menyelesaikan masalah yang harus terselesaikan.
“Pentingnya kebersamaan dan kekompakan, maka semuanya akan bisa,” pesan Imam kepada sekitar 406 anggota PMR, baik tingkat madya maupun wira di Ponorogo.
Dihadiri oleh seluruh PMR se-Kabupaten Ponorogo, peringatan HUT ini menjadi ajang untuk membuktikan rasa cinta dan bangga menjadi anggota PMI, mempererat persahabatan anggota PMR di wilayah kabupaten Ponorogo, dan ikut serta memeriahkan ulang tahun PMI.
Rofik, salah satu guru SMKN 1 Mlarak, turut berpesan kepada generasi muda palang merah harus memiliki jiwa kemanusiaan dan peka terhadap lingkungan sekitar.
“Tidak sekadar cerdas, tetapi juga berkarakter dan bersikap baik,” tutur Rofik antusias. Selain drama kolosal, acara juga didukung oleh penampilan pencak silat, joget komando, tari jatil, jalan santai, dan masih banyak lagi.
Pelajaran berharga, sekaligus pesan terbesar sebagai anggota PMR merasa bangga menjadi bagian dari anggota PMI. Karena PMI mengajarkan tujuh prinsip kepalangmerahan, di antaranya kemanusiaan, kesamaan, kenetralan, kemandirian, kesukarelaan, kesatuan, dan kesemestaan.
Pawarta: Suci Ayu Latifah
Tim Penggerak SLG STKIP PGRI Ponorogo
Sumber: Harian Surya Surabaya, Senin, 30 September 2019