Demokrasi di Kampus Literasi
Ponorogo– Senat mahasiswa STKIP PGRI Ponorogo mengadakan pemilihan ketua dan wakil ketua senat masa bakti 2019/2020, (Rabu, 03/09).
Pukul 14.00 jajaran pengurus senat mulai melakukan pemungutan suara. Lima kandidat kuat ikut terlibat dalam pemilihan itu. Evi Nurviana, Yely Eka W, Ridwan Ardiansyah, Hera Trisana, dan Aning adalah mahasiswa pilihan lewat serangkaian seleksi.
Mahasiswa, dosen dan karyawan terlibat memberikan suara untuk pengurus senat mahasiswa yang baru. Perubahan dan kemajuan senat menjadi harapan yang tertuang dalam kertas suara dari para pemilih.
Pengumutan suara berjalan kondusif meskipun proses perkuliahan masih berlangsung. Masing-masing kelas memberikan suara bersamaan Bapak dan Ibu dosen yang kebetulan mengajar. Meraka tampak teliti memilih calon, meskipun ada yang teman satu angkatan.
Baru menjelang mangrib pemungutan selesai. Mereka tidak lantas istirahat melainkan melakukan perhitungan suara. Perhitungan ini disaksikan lima kandidat, perwakilan kelas yang menjadi saksi, Wakil Ketua 3 bidang kemahasiswaan Heru Setiawan, M.Pd dan LPPM STKIP PGRI Ponorogo.
Heri Hartanto mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia selaku ketua pemilu memimpin penghitungan suara sore itu. Dua kandidat Hera Trisana Adamsari dan Ridwan Ardiansyah saling menyususul perolehan suara. Beberapa pendukung memberikan sorak semangat, hingga perolehan suara memunculkan nama Ridwan Ardiansyah menjadi kandidat terpilih.
Menariknya, perolehan hanya terpaut tiga suara. Hal ini, menunjukkan kemampuan dan kredibilitas dari kedua kandidat tersebut. Meskipun tidak menutup kemungkinan kandidat lain juga memiliki hal senada.
Teriring gemuruh tepuk tangan kandidat terpilih memberikan orasi kemenangan. Ridwan mengaku akan segera mengadakan rapat membahas program kerja. Ia juga berjanji untuk menjadikan senat sebagai salah satu wadah organisasi kampus untuk kemajuan mahasiswa.
Heru Setiawan, M.Pd selaku dosen dan wakil ketua 3 STKIP PGRI Ponorogoo berpesan untuk selalu menjaga komunikasi dan kerjasama antar devisi. Juga mengingatkan untuk menjadi pemimpin yang bisa mengayomi dan menjaga amanah dari seluruh civitas akademika.
“Terpenting visi harus berorientasi dengan program kampus sebagai pelopor kampus literasi Indonesia,” pungkasnya. Red/ Agus Setiawan (Humas)