Muhibah Literasi, Pemantik Siswa Cinta Literasi
Ponorogo–STKIP PGRI Ponorogo menunjukkan komitmennya menggarap generasi muda yang literat. Terbukti setelah sukses menyelenggarakan Sekolah Literasi Gratis 2 edisi Minggu 29 September 2019, STKIP PGRI Ponorogo meluncurkan program Muhibah Literasi. Program ini memberikan fasilitas pelatihan menulis pada sekolah-sekolah (SMA/ SMK/ MA) yang telah mendaftar, memenuhi syarat, dan telah dikonfirmasi oleh tim Muhibah Literasi.
SMK Negeri 1 Ponorogo menjadi sekolah pertama dalam gelaran program Muhibah Literasi 2019 ini. Cerita pendek, opini, dan reportase menjadi fokus utama dalam penyelenggaraan program literasi ini. Edy Suprayitno, M.PD, Frengki Rariya Pratama, S.S, Sapta Arif Nur Wahyudin, S.P.d, Agus Setiawan, S.Pd serta beberapa mahasiswa yang tergabung dalam tim muhibah literasi menjadi pemantik siswa dalam belajar menulis.
“Program ini akan kami selenggarakan secara konsisten sampai bulan Mei 2020. Selain sebagai rangkaian program Sekolah Literasi Gratis, program ini juga merupakan bukti keseriusan kami untuk menggarap literasi di sekolah.” ujar Edy Suprayitno, M.Pd, Wakil Ketua II STKIP PGRI Ponorogo.
Edy menambahkan dalam program ini, sekolah-sekolah yang mendaftar berhak memilih materi yang akan diberikan. “Tentunya harus ada diskusi sebelum penyelenggaraan dengan pihak sekolah terkait materi yang akan diberikan. Hakikatnya program ini menjadi pemantik siswa untuk mencintai literasi dengan berkarya dan terus menginspirasi.” tambahnya.
Muhibah literasi pertama diselenggarakan di SMK Negeri 1 Ponorogo, Sabtu 5 Oktober 2019. Sebanyak 66 siswa awalnya dikumpulkan di dalam satu aula untuk diberikan motivasi menulis. Setelah itu, 66 siswa tersebut dibagi menjadi tiga kelas menulis yang masing-masing kelasnya sudah ada pemantik materinya. Pertama, materi menulis cerita pendek dipandu oleh Sapta Arif Nur Wahyudin, S.Pd dan Tia (Mahasiswa STKIP PGRI Ponorogo). Kedua, materi menulis opini dan artikel dipandu oleh Edy Suprayitno, M.Pd. dan Frengky Nur Faria Pratama, S.S. Ketiga, materi reportasi dipandu oleh Agus Setiawan, S.Pd. dan Hera (Mahasiswa STKIP PGRI Ponorogo).
Selain diberikan materi terkait kepenulisan, dalam program ini siswa juga dipantik untuk menghasilkan produk berupa tulisan setelah pelatihan. Hal ini dilakukan untuk menciptakan kebiasaan membaca dan menulis bagi peserta program Muhibah Literasi.
Siswa nampak antusias. Beberapa siswa bahkan meminta untuk diadakan program tindak lanjut setelah menghasilkan tulisan. Tim Muhibah Literasi pun merespon dengan akan dikumpulkannya karya-karya tersebut dalam dokumen daring berupa blog. Masing-masing kelas juga akan dibentuk grup whats app sebagai media komunikasi dan diskusi terkait kepenulisan.
Bu Devit salah satu guru SMK Negeri 1 Ponorogo yang juga merupakan alumni STKIP PGRI Ponorogo mengaku terkesan terhadapan penyelenggaraan Muhibah Literasi di sekolahnya. Beliau berharap program ini bisa menjadi pemantik siswa untuk giat berkarya. Selain itu, Bu Devit juga akan berupaya mendorong siswa-siswa untuk mengikuti program Sekolah Literasi Gratis yang diselenggarakan setiap bulan sekali.
“Memang benar, kami mendorong peserta Muhibah Literasi nantinya juga untuk mengikuti program Sekolah Literasi Gratis. Ada banyak tokoh inspiratif yang akan berbagi inspirasi di sana.” tambah Edy Suprayitno, M.Pd. ketika diwawancarai di SMK Negeri 1 Ponorogo. Red/ Sapta Arif (Humas STKIP PGRI Ponorogo)
2 Komentar pada Muhibah Literasi, Pemantik Siswa Cinta Literasi