UKMI: Ajarkan Hidup Berogranisasi
Adelya Hesty Setyorini (19) hanya mampu bersandar di bahu Fitri Rahayu (21) teman duduknya. Ia nampak prihatin melihat sosok lelaki tua yang tidak memiliki keluarga, juga rumah. Ia membayangkan menjadi lelaki itu. Seketika air matanya menangis.
Film berjudul Insan Terpilih, diputar di bawah redupnya lampu ruang 102 STKIP PGRI Ponorogo. Film berdurasi 1 jam 20 menit itu menceritakan tentang perjalanan orang gangguan jiwa seringkali diremehkan orang lain. Namun, siapa sangka. Sosoknya adalah wali Allah SWT.
Sabtu-Minggu (19-20/10/2019), Unit Kegiatan Mahasiswa Ulil Albab (UKMI) STKIP PGRI Ponorogo, menggelar acara tahunan dalam rangka merekrut anggota baru. Adalah mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Pendidikan Anak Usia Dini, dan Pendidikan Bahasa Jawa.
“Leadership merupakan kegiatan rutin setahun sekali,” ungkap Winda Purnamasari, Ketua Ukmi 2019/2020 saat diwawancarai.
Winda menambahkan, tujuan acara leadership tak lain untuk menumbuhkan keakraban antara anggota baru maupun anggota lama. Selain itu juga, mengenalkan kepada anggota baru UKMI bagaimana hidup berorganisasi dan membentuk jejaring sosial dengan baik.
Turut mendukung program Kampus Literasi, UKMI bertekad mendorong mahasiswanya berjiwa literat dan religius. Dibuka oleh pembimbing UKMI, Mulyono mengemukakan, kegiatan ini merupakan salah satu ajang latihan mengembangkan potensi diri. Penting pengembangan diri dianjurkan guna mencipta masa depan gemilang berlandaskan nilai-nilai islam.
“Hidup adalah proses memilih. Salah memilih jalan di awal akan menentukan nasib di akhirnya. Apa yang terjadi saat ini merupakan hasil dari perjuangan masa lalu. Karena itu, melangkahlah di jalan lurus,” tambah dosen STKIP PGRI itu saat menjadi pemateri tentang hidup adalah pilihan.
Oky Setya Kumala Sari, mantan ketua UKMI Periode 2016/2017 pun, memberikan wawasan bagaimana menjadi sosok pemimpin.
“Pemimpin itu ibarat rumah. Pemimpin menjadi atap, sementara anggota menjadi tiang penyokong,” tutur Oky.
Perempuan berjilbab itu menjelaskan, sebuah rumah bisa berdiri kokoh karena memiliki fondasi yang kuat. Halnya organisasi, antara pemimpin dan anggota hendaknya saling mendukung supaya apa yang akan dan telah dicanangkan dapat terwujud sesuai harapan.
Begitupula Ahmad Sopyan yang didapuk sebagai pemateri juga memberikan pengantar tentang keorganisasian. Sopyan mengibaratkan organisasi seperti sapu lidi. Kalau hanya satu lidi saja, tidak berarti apa-apa. Berbeda, apabila lidi tersebut dikumpulkan menjadi satu.
“Mari, bersama menjaga kekompakan. Susah senang kita jalani bersama,” ungkap Sopyan memberi semangat.
Adelya mengaku senang dapat mengikuti acara leadersip ini. Ia dapat belajar banyak bagaimana menjalin persaudaraan dalam berorganisasi. Dan, tak kalah pentingnya, dapat belajar memaknai hidup dengan baik.
“Semoga Ukmi Ulil Albab STKIP PGRI Ponorogo terus menginspirasi bagi semua mahasiswa,” tambahnya.
Di akhiri dengan pelantikan kepengurusan anggota baru UKMI periode 2019/2020, Winda Purnamasari selaku Ketua Ukmi Ulil Albab STKIP PGRI Ponorogo berpesan bahwa kita wajib menjaga kekompakan dalam menjalankan organisasi. Jangan hanya mencari kehidupan di dalam organisasi, tapi kita harus belajar menghidupkan organisasi.
Pewarta: Yeni Kartikasari
Mahasiswi STKIP PGRI Ponorogo, jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Angkatan 2019.