Alumni STKIP PGRI Ponorogo Sabet Penghargaan Guru Inspiratif Nasional
Nama Indri Masruroh menjadi perbincangan selepas berhasil memperoleh penghargaan guru inspiratif tingkat nasional. Tepat di hari guru 25 November lalu, perempuan yang menekuni bidang fashion itu diudang ke Jakarta. Stadiun Wibawa Mukti Bekasi menjadi saksi dan torehan prestasi membanggakan. Di hadapan puluhan ribu guru seluruh indonesia, ia mendapatkan penghargaan sebagai guru inspiratif nasional dari PB PGRI.
“sebenarnya ada tiga nominasi. penulisan naskah non fiksi,penulisan opini serta guru honorer inspiratif” pungkasnya
Indri sapaan akrabnya tidak menyangka akan terpilih menjadi guru inspiratif, terlebih tingkat nasional. Bangganya, Nadiem Makarim selaku Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menyerahkan langsung penghargaan itu.
Ia sempat ragu ketika dikabari untuk mewakili Ponorogo. Sempat bimbang sebab harus mewakili daerah dan beban besar tentu disandangnya. Keraguan itupun segera ditepis, mengingat kesempatan harus dijemput. Baginya, tidak semua orang bisa mendapatkan kesempatan bernilai itu.
Selesai menepis keraguan, Indri harus berjibaku dengan waktu. Dua hari sebelumnya seleksi guru inspiratif dilaksanakan, ia baru mendapatkan kabar. Harus menyiapkan berbagai berkas sebagai bahan penilaian dengan waktu singkat. Belum portofolio diri dan berbagai penilaian lain yang harus benar-benar selesai. “Paling sulit mencari penjilidan. Sak Ponorogo tak goleki, tetapi tutup semua. Akhirnya ketemu di Sambit” pungkasnya kepada tim Humas STKIP PGRI Ponorogo.
Sulit mencari penjilitan bukan karena full order, melainkan tepat hari minggu. Wajar banyak yang tutup. Butuh perjuangan berliku untuk mewujudkan prestasi guru inspiratif. Belum lagi butik miliknya juga sedang menyiapkan sejumlah pesanan. Jadi harus membangi waktu untuk kedua hal yang sama-sama penting itu.
Sebelum terpilih sebagai guru inspiratif nasional, Indri terbilang berprestasi di tingkat regional. Tepat tahun 2015 mendapat penghargaan sebagai guru berprestasi di Kabupaten Ponorogo. Ia juga sempat menjadi pemuda pelopor bidang pendidikan dan beberapa kali aktif mengadakan pelatihan kreativitas pembelajaran. Berbagai prestasi itu juga menghantarkan mewakili kota kelahirannya seleksi menjadi guru inspiratif nasional.
Indri yang juga alumni STKIP PGRI Ponorogo tahun 2012 itu menceritakan tahapan seleksi. Selesai berkas ada wawancara yang menurutnya akan menunjukkan kapasitas sebagai guru yang sebenarnya. Cara mengajar, inovasi dalam mengajar, berapa lama mengajar, dan kendala saat di kelas merupakan sejumlah pertanyaan yang diterimanya. “Ya saya menjawab sesuai dengan pengalamanku mengajar Mas,” tuturnya.
Soal inovasi mengajar, seorang pendidik dituntut memiliki kreativitas mengajar yang mumpuni. Sehingga, peserta didik tidak merasa bosan dan meningkatkan motivasi dalam belajar. Lebih-lebih TK Darma Wanita Plancungan Slahung tempat mengajar harus memiliki inovasi-inovasi dalam mengajar. Anak-anak gampang bosan, guru juga harus pandai memodifikasi pembelajaran yang menyenangkan. Apalagi ia tidak menyukai model mengajar yang hanya duduk dan diam saja, ceritanya.
Kelas tempatnya mengajar sering berantakan dan anak cenderung aktif. Ini karena anak didiknya selalu diajak untuk praktik dan mencoba langsung. Ketika mengajar membaca, Ia memakai media game dengan kartu. Anak diajak mencocokkan gambar dengan tulisan. Sehingga, anak berpikir membaca dan mencocokkannya. Model pembelajaran itu dirasa efektif dalam mengajak anak untuk belajar sambil bermain. “Ketika selesai belajar saya rayakan dengan bikin mainan. Anak pasti akan merasa senang dan semangat,” ceritanya.
Prestasinya mulai terlihat semenjak di bangku kuliah, yakni STKIP PGRI Ponorogo. Tepatnya semester 4 mendapat penghargaan dari Kementrian Pemuda dan Olahraga sebagai pemuda pelopor di bidang Pendidikan Indonesia. Tema yang diangkat dalam kompetisi itu selaras dengan kuliahnya di ilmu keguruan dan pendidikan, yaitu pengelolaan sampah menjadi media pembelajaran. Berkat pengajaran yang diterima semasa kuliah itu mampu memberikan berkontribusi dalam menciptakan media pembelajaran yang kreatif.
Sebagai salah satu alumni STKIP PGRI Ponorogo yang berprestasi Indri berpesan untuk guru, calon guru dan mahasiswa. Pesannya, untuk jangan berhenti mengembangkan diri dan menginspirasi semua orang. ***Red (Agus/Sapta) Humas
2 Komentar pada Alumni STKIP PGRI Ponorogo Sabet Penghargaan Guru Inspiratif Nasional