Berbagi Inspirasi Menulis di Kampus Literasi
STKIP PGRI Ponorogo kembali selenggarakan Sekolah Literasi Gratis 2 edisi Minggu 22 Desember 2019. Acara yang berlangsung di Graha Saraswati STKIP PGRI Ponorogo ini, telah memasuki bulan ke empat.
Hadir sebagai pembicara ialah S.Jai—novelis, esais, dan praktisi penerbitan—, Puji Santosa—Peneliti Ahli Utama bidang Kritik Sastra pada Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan—dan Adip Arifin sebagai moderator.
“Menulis itu buat saya adalah tanggung jawab dan pilihan hidup. Jadi artinya justru menjadi bagian atau inhern dari hidup itu sendiri. Tentu saja sudah termasuk di dalamnya pengalaman hidup itu. Bahkan segenap pengalaman hidup. Tidak hanya pengalaman fisik tapi juga psikis.” Ungkap Jai.
Peraih Sutasoma 2019 ini juga mengungkapkan, rahasia sukses menulis adalah dengan banyak membaca dan berlatih. Menurutnya, membaca karya yang bagus juga diperlukan untuk eksplorasi dalam menulis. Selain berbagi motivasi menulis, S.Jai juga bercerita tentang proses kreatif novel-novelnya. Latar belakang wartawan, menurut Jai membantunya untuk mendapatkan ide dan menulis cerita.
“Beberapa berita yang tidak dimuat, saya tulis kembali dan dikemas menjadi cerita.” tambah Jai.
Setelah Jai, Puji Santosa berbagi inspirasi dalam menulis buku. Peneliti Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan ini bercerita banyak tentang pengalamannya dalam berkegiatan literasi.
Menurut Puji, pemicu ide atau gagasan itu tidak bermula dari pikiran perseorangan saja tetapi bisa didapatkan di mana-mana. Yang paling penting adalah dengan membaca. Menurutnya, dengan membaca dapat memperluas cakrawala dan menyalakan pikiran dalam mendapatkan ide atau gagasan yang segar.
“Banyak ilmu yang diberikan. Kita tahu Bersama Mas Jai dan Pak Puji memiliki segudang prestasi dalam dunia literasi. Jadi saya rasa, ini adalah kesempatan yang luar biasa bagi kami dan peserta.” ungkap Heru, Wakil Ketua III bidang Kemahasiswaan.
“Menurut saya kesan yang saya rasakan setelah mengikuti kegiatan SLG tersebut sangat luar biasa karena mendapatkan banyak ilmu tentang kepenulisan yang belum tentu saya dapatkan di lain kesempatan. Pesan saya untuk seluruh mahasiswa dan khalayak umum yang belum sempat datang untuk mengikuti acara SLG di bulan berikutnya, karena banyak manfaat yang kita peroleh dari program sekolah literasi tersebut.” ungkap Retno—salah satu peserta—saat diwawancarai oleh tim. Red/ Humas
Previous