Sukses Dengan Berliterasi
Ponorogo-Riuh tepuk tangan mengiringi suasana pagi, semangat yang membara mampu menginspirsi dan membuka mata literasi para generasi. Kemarin, Minggu (22/12/2019) STKIP PGRI Ponorogo telah melangsungkan event akbar untuk membudayakan literasi kepada masyarakat Ponorogo yang dikemas dalam program Sekolah Literasi Gratis Jilid 2.
Acara yang di gelar di Graha Saraswati ini, menghadirkan dua sosok inspiratif yakni S. Jai, peraih Anugerah Sutasoma 2019 dan Puji Santosa, penerima Satyalancana Karya Satya 30 Tahun dari presiden. Tepat pukul 08.00 kegiatan ini dibuka dengan antusias yang luar biasa dari para peserta yang dihadiri oleh mahasiswa, dosen, dan kalangan umum.
Dimoderatori oleh Adip Arifin, wakil ketua I STKIP PGRI Ponorogo. Dengan gaya santai dan bersahabat, S. Jai menjadi pemateri pembuka dalam kegiatan ini. Pihaknya berbagi cerita tentang proses kreatif sebagai tanggung jawab dalam dunia kepenulisan. Semakin seseorang mau bekerja keras dan berfikir dalam sastra, maka akan jauh dari kebenaran. Menulis sastra bermula dari kebingunggan, tuturnya saat penyampaian materi.
Lelaki penulis buku kumpulan esai, Postmitos, Esai-Esai S. Jai itu menceritakan latar belakang dan pengalamannya dalam menulis hingga ia bisa menyukai sastra sampai saat ini. Pihaknya menyinggung bahwa membaca adalah kunci awal dari menulis. Semakin banyak membaca, semakin mudah dalam menuangkan sesuatu ke dalam bentuk tulisan. Kalau kita mau membaca, banyak sekali inspirasi untuk kita persoalkan. Sebab menulis itu pilihan hidup dan tanggung jawab intelektual, tambahnya.
Sementara Puji Santosa yang hadir sebagai pemateri ke-dua memberikan suntikan motivasi melalui kiat menjadi orang sukses, diantaranya 1) Sehat jasmani dan rohani; 2) Uang senantiasa ada, syukur melimpah; 3) Keluarga harmonis menjadi dambaan; 4) Sosial kemasyarakatan yang baik; 4) Etika yang senantiasa dipegang teguh; dan 5) Spiritual-religius.
Apabila model jati diri sudah kuat, kita dapat menjadikan dasar dalam berkarya dan sukses meraih kehidupan, ungkap lelaki penulis novel Bahtera Kandas di Bukit ini. Ia juga menambahkan tentang pemicu ide/gagasan menulis yang bisa di dapat dimanapun dan kapanpun, namun yang dibutuhkan adalah suasana hati yang kondusif.
Pelaksanaan SLG hari ini banyak sekali ilmu yang dapat kita ambil dari kedua pemateri yang hebat, mulai dari bagaimana proses kreatif dalam menulis sampai tahapan menuju kesuksesan. Kunci utama menjadi penulis adalah kegiatan membaca, pungkas Heru Setiawan, dosen STKIP PGRI Ponorogo.
Sekolah Literasi Gratis yang mengusung tema Berliterasi, Berkreasi, Dan Berprestasi Untuk Negeri ini cukup mengundang perhatian dari masyarakat, terkhusus bagi siswa sekolah menengan atas. Terbukti dengan adanya peserta yang selalu hadir sejak pertama kali program ini diluncurkan. Tokoh-tokoh yang dihadirkan sangat menginspirasi, saya mulai suka untuk menulis ungkap Retno, salah satu peserta SLG 2. []
Pewarta: Yeni Kartikasari (Anggota Himpunan Mahasiswa Penulis STKIP PGRI Ponorogo)
Sumber berita: Harian Surya edisi Kamis 26 Desember 2019