Cara Menumbuhkan Minat Baca pada Anak
Sering kali saya dikeluhkesahi para orangtua, guru tentang bagaimana cara menumbuhkan minat baca pada anak. Mengapa minat baca anak kita rendah? Mari kita metani mengapa minat baca anak kita rendah. Masyarakat kita tak terkecuali pada anak kita, budaya ngobrol, budaya lisan lebih dominan bila dibandingkan dengan budaya baca, pengaruh televisi, game online, buku belum merupakan prioritas utama, belum adanya teladan membaca baik di rumah, sekolah, maupun masyarakat, fasilitas umum yang memungkinkan anak membaca juga belum tampak mendukung. Kondisi-kondisi tersebut membuat budaya membaca belum maksimal. Hal ini ditunjang dengan kenyataan hasil survei internasional menunjukkan kemampuan membaca orang Indonesia masih rendah.
Hasil survey internasional melalui tes Programme for International Student Assessment (PISA) tahun 2015 menunjukkan secara rata-rata Indonesia berada pada urutan ke-69 dari 72 negara yang disurvei. Survei yang dilakukan oleh OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development) ini berdasarkan pada hasil tes di 72 negara menunjukan hubungan antara pendidikan dan pertumbuhan ekonomi. Tes PISA merupakan studi internasional tentang prestasi membaca, matematika dan sains siswa sekolah berusia 15 tahun. Hasil secara rinci prestasi bidang matematika, Indonesia berada pada urutan ke-65, sains urutan ke-64, sedangkan kemampuan membaca di urutan ke-66 dari 72 negara (OECD, 2016:1-9). Khusus untuk kompetensi membaca, subskala yang dipakai adalah kemampuan siswa dalam memeroleh informasi (retrieving information), menginterpretasi teks (interpreting text), dan merefleksikan teks (reflecting text) (Stack, 2006: 52).
Merujuk hasil tes PISA 2015 tersebut kemampuan membaca siswa di Indonesia masih tergolong rendah. Bagaimana cara mengatasinya? Hernowo penulis yang pernah datang di event SLG (Sekolah Literasi Gratis) STKIP PGRI Ponorogo ini, memberi kiat bahwa membaca itu ibarat ngemil. Membaca ngemil itu memasukkan materi bacaan ke dalam pikiran dengan perlahan-lahan dan sedikit demi sedikit. Tujuannya agar si pembaca dapat merasakan sesuatu yang sedang dibacanya. Membaca ngemil bisa dilakukan saat ada waktu luang dan diakhiri kegiatan mengikat dengan menulis. Ikatlah ilmu (hasil membaca) dengan cara menuliskannya begitu Hernowo sering memberi motivasi untuk membaca. Membaca memang belum menjadi kebutuhan setiap orang untuk itu pengondisian lingkungan itu penting baik di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Melihat kenyataan seperti ini perlu adanya gebrakan literasi di semua kalangan, semua usia. Perlu penumbuhan minat baca sejak dini. Nah, secara praktis bagaimana cara menumbuhkan minat baca anak? Berikut ini beberapa tips menumbuhkan minat baca pada anak. Cara menumbuhkan minat baca anak dapat dilakukan: (1) bacakan buku sejak lahir, (2) dorong anak bercerita tentang apa saja yang telah didengar atau dibaca, (3) ajak anak ke toko buku/perpustakaan, (4) beli buku yang menarik minat anak, (5) sisihkan uang untuk membeli buku, (6) nonton film dan beli bukunya (seringkali ada film dan buku yang sama), (7) ciptakan perpustakan keluarga, (8) tukar buku dengan teman, (9) hilangkan penghambat seperti televisi, playstation (PS), game online, (10) beri reward untuk memotivasi anak, (11) jadikan buku sebagai hadiah, (12) jadikan membaca sebagai kebiasaan sehari-hari, (13) dramatisasikan buku yang dibaca, bermain peran sesuai isi buku yang dibaca, (14) berkegiatan bersama anak membuat buku sendiri secara sederhana, kegiatan keseharian anak ditulis, ditempeli foto, dan dijilid secara sederhana, (15) letakkan buku yang mudah dijangkau anak, (16) jadilah teladan. Semoga bermanfaat.
Penulis: Dr. Ririen Wardiani, M.Pd
Dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Ponorogo
*Artikel terkait terpublikasi Jawa Pos Radar Ponorogo, Edisi Juli 2017.