Sutejo Beri Pembekalan Wirausaha Literasi di Babel
Aktivis gerakan literasi nasional dari Ponorogo beberapa hari lalu diminta oleh Balai Bahasa Bangka Belitung untuk berbagai tips dalam berwirausaha literasi kepada 20 finalis duta bahasa Provinsi Bangka Belitung. “Secara daring, saya berbagi pengalaman bagaimana berwirausaha literasi dan berliterasi kewirausahaan. Dibolik-balik, pesannya mengusik kesadaran untuk memiliki kesadaran bahwa di masa depan, kewirausahaan adalah jangkar kehidupan yang wajib digenggam.” Ungkap Ketua STKIP PGRI Ponorogo ini.
Kepala Balai Bahasa Bangka Belitung, Yani Paryono, menginisiasi tema ini dengan harapan kreativitas Sutejo dapat dibagikan kepada finalis 20 duta bahasa. “Pak Tejo itu unik, menderita dalam merintis literasi diri, menggila secara kreatif dunia literasi, dan hasilnya menjadi inspirasi generasi. Karena itulah, dua tahun lalu sebelum pandemi saya juga minta dia berbagi di tiga tempat di Provinsi Bangka Belitung.” Pesannya yang disampaikan melalui media Whatsapp.
Salah satu tahapan yang harus dilewati oleh finalis adalah Santiaji Duta Bahasa, yakni pembekalan terhadap 20 finalis. “Agar peserta memiliki wawasan kreatif sehingga tak memandang rendah bahasa Indonesia di satu sisi dan di sisi lain mampu memartabatkan dirinya sebagai duta bahasa.” Lanjut lelaki yang berasal dari kota Banyumas Jawa Tengah ini.
Ketua STKIP PGRI Ponorogo, Dr Sutejo, MHum, pada (24/3) mengungkapkan banyak peluang yang dapat diambil ketika kita memiliki kesadaran berwirausaha literasi. “Peluang wirausaha literasi itu bermacam-macam, kita bisa menjadi motivator, presenter, penulis buku, cerpenis, penyair, novelis, bisnis buku, ghost writer, buat toko online, dan kegiatan lainnya berbasis literasi. Yang penting kejujuran dan nilai tambah (value added) wajib disematkan dalam wirausaha literasi. Jika, kita ingin mendapatkan dampak baiknya.”
Sementara itu, Adip Arifin sebagai Waka I bidang Akademik, melihat keunikan atasanya dalam menggeliatkan literasi ikut tercerahkan. “Kewirausahaan itu jalan kenabian. Karena itu, jika kita ingin sukses, jalan bisnis bukanlah sesuatu yang tabu. Bukankah Rasulullah dan isteri adalah pengusaha sukses nan jujur?” ungkap lelaki 38 tahun yang kini menekuni bidang usaha peralatan pendaki gunung.
Sutejo yang sebagai Dewan Kode Etik PGRI Kabupaten Ponorogo ini mengaku terpanggil untuk berbagi tips sukses berwirausaha yang selama ditekuni. “Senang sekali saya, bisa berbagi tips kewirausahaan kepada finalis duta bahasa di Bangka Belitung. Sebuah penghargaan khusus, meskipun dilakukan secara daring, respon peserta pun tak kalah hebohnya,” pungkasnya.
Sementara itu, hari ini (28/3) yang terpilih sebagai sepasang duta bahasa adalah Aryo Dwi Pangga dan Nadya Elmeda Sari sebagaimana dilaporkan Prima H. Sutiyono. Secara pribadi Sutejo pun mengucapkan selamat, semoga sepasang duta bahasa itu amanah memanggul beban untuk memartabatkan bahasa dan sastra dan mampu untuk berwirausaha literasi.” [Red/Sri Wahyuni/ Suci Ayu Latifah]