Wuri Rahayu: Kampusku Jendela Suksesku
Dia tak pernah membayangkan jika lulus dari STKIP PGRI Ponorogo setahun kemudian mengikuti tes CPNS, langsung diterima. “Kuliah ekonomis, dosen berkualitas, telah mengantarkan saya menjadi PNS di Kalimantan ini.” Akunya kepada humas via media sosial WhatsApp. “Sungguh tidaklah rugi, berkesempatan kuliah di kampus literasi, STKIP PGRI Ponorogo. Syukur tentu tidaklah dapat diukur, sebuah karunia yang banyak dirindukan oleh anak muda.” Tutur perempuan kelahiran 03 November 1994 ini.
Dia tercatat sebagai mahasiswa angkatan 2012 dan lulus pada 2016, kemudian dapat suami juga alumni kampus yang sama, sekarang menemaninya bertinggal di Muara Komam, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan. “Saya sekarang bekerja di MTsN 3 Kota Banjarmasin sebagai PNS 2018. Pengalaman selama kuliah, sangat membantu saya untuk mewujudkan diri sebagai guru yang professional.” Ungkap isteri dari Nanang Eko Saputro, alumni STKIP PGRI Ponorogo tahun 2016.
Kesan selama menjadi mahasiswa, perempuan literat ini mengaku mendapatkan tempat belajar/kuliah yang tepat. “Saya jauh dari Kalimantan, menjadi mahasiswa di STKIP PGRI PONOROGO seperti menemukan tempat belajar yang tepat. Para dosen yang kompeten di bidangnya, juga suasana belajar berjalan begitu asyik. Teman dan dosen sudah seperti saudara sendiri”
Kreativitas Wuri sebagai guru sangat terinspirasi oleh kampusnya, yang rata-rata mereka memiliki aktivitas sosial selama kuliah. Karena itu, ketika sebelum dan sesudah menjadi PNS, perempuan cantik ini terlibat dalam beberapa kegiatan. Kegiatan itu di antarannya adalah (i) menjadi guru les privat Bahasa Inggris, (ii) Pembina sanggar Bahasa Inggris, dan (iii) Pernah menjadi pengajar di SMK Muara Komam, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur. “Semoga terus bisa mengabdi kepada negeri sepenuh hati, sepenuh rasa, sepenuh jiwa.” Pungkasnya kepada Sapta Arif, Humas kampus literasi. Sebagai Ketua STKIP PGRI Ponorogo, Sutejo ingat betul kepada gadis penyuka bakso ini. Karena Wuri Rahayu adalah pacar asisten literasinya selama dua tahun di Sutejo Spectrum Center (Ssc) bersama Agus Setiawan yang kini menjabat humas kampus. “Dia perempuan energik yang terus bergerak untuk meraih mimpi. Cinta dan citanya diperoleh di kampus literasi.” Tutup ketua Litbang NU ini sambil bercanda. “Kampus literasi sekaligus kampus jodoh Indonesia.” (Agus Setiawan/Sapta Arif; Humas).