Jadi Rebutan Tiga Penerbit Ternama Lantaran Tulisan Penuh Makna
Ikhsanudin, Hafiz yang Penulis Motivasi dalam Lima Terbitan Buku
Ketika malam mulai larut dan kebanyakan orang mulai tidur, Ikhsanudin malah memilih memutar otak. Dia betah berlama-lama di depan laptopnya. Menuangkan pikirannya dalam tulisan terdiri empat, lima, hingga enam alenia yang sarat motivasi. Kebiasaan yang sudah dilakoninya sejak mondok di Ponpes Salamul Huda, Siwalan, Mlarak, Ponorogo. “Saya sangat terinspirasi menekuni dunia menulis setelah membaca kutipan di salah satu buku motivasi. Sebelumnya tak pernah terpikirkan menjadi penulis,” kata Ikhsan, sapaan Ikhsanudin.
Setelah lulus dari pondok, dia lebih getol menulis. Ikhsan kerap mengunggah hasil karyanya di Instagram. Tanpa disangka, salah satu penerbit di Jakarta tertarik hingga mengirim direct message (pesan langsung). Karya Ikhsan dinilai penuh makna. “Tulisan-tulisan saya diterbitkan dalam sebuah buku,” terang ikhsan mengingat peristiwa dua tahun lalu.
Menulis baginya merupakan sarana self healing atau menyembuhkan dari suatu masalah kehidupan. Tatkala suntuk, menulis motivasi menjadi cara curhatnya. Tak jarang Ikhsan mati angin untuk menuliskan idenya. Jika sudah begitu, dia sengaja mengalihkan perhatian dengan beraktivitas lain. “Kalau kebetulan mendapat ide, langsung ditulis garis besarnya,” ungkap mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia itu.
Untuk terkumpul menjadi satu buku, Ikhsan butuh waktu empat sampai lima bulan untuk menulis kalimat-kalimat motivasinya. Dia memanfaatkan waktu luang di sela kesibukan kuliah dan mondok. Pemuda 24 tahun itu juga harus sering-sering menyendiri agar produktif menulis. Genre tulisan Ikhsan masih seputar motivasi kehidupan. “Saya ingin mencoba menulis novel,” ujarnya.
Tulisan motivasi warga Desa Tugu, Mlarak Ponorogo, itu sudah diterbitkan dalam lima buku. Namun, buku pertama berjudul Hidup yang paling berkesan bagi Ikhsan. Sebab menjadi batu loncatan yang membuat dirinya produktif dalam menulis. Tulisan motivasi harus berisi. Bahkan, Ikhsan sengaja belajar tentang psikologi saat merampungkan buku kelimanya. Kini ada tiga penerbit ternama yang sudah meminangnya. “Saya sudah terlanjur teken kontrak dengan salah satu penerbit,” ucapnya.
Ikhsan ternyata tidak dapat terpisah dengan Ponpes Sulamul Huda. Anak pasangan Mistar dan Boyatun itu menghafal ayat demi ayat alquran di situ. Pagi hingga sore, dia menyetorkan hafalan ke ustad. Gelar hafiz akhirnya didapat Ikhsan pada februari 2020 lalu. Ikhsanudin adalah penulis motivasi yang komplit karena hafal Alquran.
Sumber berita:
Jawa Pos Radar Ponorogo (Selasa, 28 September 2021)