Dosen STKIP PGRI Ponorogo Isi Kelas Whorkshop Penulisan Kreatif untuk Mahasiswa UI
Dosen STKIP PGRI Ponorogo, Arafat Nur mengisi kelas Whorkshop Kepenulisan Kreatif untuk Mahasiswa Universitas Indonesia yang berlangsung selama tiga kali pertemuan, dimulai Selasa (28/10).
Whorkshop Kepenulisan yang diselenggarakan oleh Makara Universitas Indonesia (UI) Jakarta itu diisi oleh enam pemateri, yaitu Arafat Nur, Oka Rusmini, Damhuri Muhammad, Hasan Haspahani, Rilda Tuneko, dan Melvi Yendra. Acara tersebut awalnya dibuat ekslusif, hanya untuk 25 peserta, tetapi karena antusias mahasiswa yang ingin mengikutinya, maka peserta dibatasi hanya untuk 50 peserta saja.
Dalam paparannya Arafat Nur membeberkan pengalamannya mengenai ide menulis. Mulai dari ide menulis puisi, cerpen, dan novel. Ide, ilham, ataupun gagasan dalam novel adalah rancangan cerita. “Bagi saya ide adalah sesuatu yang ajaib, juga rumit. Ajaib karena sebuah ide itu luar biasa. Kalau dilutrasikan; jika ide datang, tiba-tiba kalau lampu di kepala langsung nyala, yang bisa membangkitkan ledakan gairah, dan bisa membuat kita berapi-api. Itulah ajaibnya sebuah ide,” ungkapnya.
Lalu rumitnya kenapa? Dia menjelaskan, rumitnya karena ide itu datang suka- suka. Ditunggu-tunggu sampai capek tidak muncul-muncul, eh, begitu tidak dipeduli malah ia nongol dalam kepala. Iya, kan? Mungkin ada yang iya dan ada juga yang tidak. Masing-masing orang berbeda. Tapi, sepertinya kebanyakan orang hampir mengalami hal yang serupa.
“Dulu, di awal-awal kepenulisan saya, sekitar tahun 1995-1996, saya pernah mengalami kesulitan ide. Setiap hari saya hanya memikirkan apa yang harus saya tulis. Waktu itu laptop belum ada. Komputer saja jarang. Paling-paling cuma ada di kantor pemerintah dan bank. Saya juga tidak punya mesin tulis atau mesin ketik. Jadi, saya menulis di buku catatan biasa. Sekarang, kalian kalau mau nulis enak sekali. Selain bisa di laptop juga di gadget. Iya, kan?” kisahnya.
Nah, lanjut Arafat Nur, saya kesulitan mendapatkan ide, ya, saya uring-uringan. Saya isi waktu dengan membaca banyak-banyak buku, koran, majalah, nonton, dan kerja di sawah. Memang umumnya saya lebih banyak membaca buku. Karena saya memiliki buku bacaan yang sedikit, maka saya sering membaca buku berulang-ulang. Terutama buku sastra, puisi, esai, kumpulan cerpen, novel, dan sesekali juga buku filsafat, kedokteran, dan sejarah.
Saat membaca buku-buku itulah tiba-tiba ide sering datang. Tanpa diduga-duga. Tanpa disanka-sangka. “Jika ide datang, saya segera meninggalkan semua kegiatan yang sedang saya lakukan. Saya langsung menerkam buku, mencatat baris demi baris yang terlintas di ingatan. Kadang kalau tidak sempat menuliskan segera, saya menghafalnya dulu berulang-ulang biar jangan hilang. Kalau tidak, begitu yang dituliskan nanti bisa beda dan bisa-bisa tidak menjadi karya yang bagus,” jelasnya. Red/ Humas
2 Komentar pada Dosen STKIP PGRI Ponorogo Isi Kelas Whorkshop Penulisan Kreatif untuk Mahasiswa UI