Rayakan HUT wartanu.com, LTN NU Bondowoso Datangkan Dr. Sutejo
Media wartanu.com yang digagas oleh Lembaga Ta’lif wan Nasyr Nahdlatul Ulama (LTN NU) Bondowoso, kini sudah mencapai hari ulang tahunnya yang pertama. Perayaan 1 tahun berdirinya wartanu.com itu dikemas dengan kegiatan Sehari Bersama LTN NU Bondowoso dan Temu Penulis yang dihadiri langsung oleh Dr. Sutejo, Kolomnis dan penggagas Sekolah Literasi Gratis (SLG) serta jurnalis antaranews.com, Masuki M. Astro, Ahad (10/10)
Ketua LTN NU Bondowoso, Andiono Putra mengatakan, dilaksanakannya kegiatan yang bertempat di Graha NU Kota Kulon, Bondowoso itu bertujuan untuk meningkatkan spirit literasi kader NU serta kualitas wartanu.com. Alumni PMII ini juga mengatakan, hal itu sesuai dengan tujuan awal pendirian Warta NU, yaitu sebagai rujukan kader NU di seluruh Indonesia dalam memilih bacaan media online.
“Tagline yang kami usung adalah, wartanu.com bacaannya kader NU”, ungkapnya.
Andiono menambahkan, meski baru setahun online, progres wartanu.com sangat luar biasa. Mulai dari iklan google adsense yang muncul sejak pertengahan Desember 2020 sampai dijadikan objek penelitian oleh mahasiswa Universitas Islam Negeri KH Ahmad Siddiq (UIN KHAS) Jember beberapa bulan yang lalu.
“Saya tidak menyangka bahwa wartanu.com akan melesat seperti ini perkembangannya. Kontributornya tidak hanya dari Bondowoso, tapi juga dari luar kota seperti Jember, Probolinggo, Pringsewu, Ngawi, Malang dan lain sebagainya,” tambahnya.
Andiono berharap, pasca 1 tahun wartanu.com, kader-kader NU makin produktif menulis. Tidak hanya menulis kegiatan-kagiatan NU, tapi juga menuangkan gagasan sebagai kader NU, agar belantara jagat maya makin dipenuhi berita kebaikan juga spirit cinta terhadap NKRI. Peserta kegiatan Sehari Bersama LTN NU Bondowoso dan Temu Penulis ini sangat antusias dalam mengikuti materi, salah satunya kader Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Bondowoso, Ratih Chyntia Dewi.
Ia merasa senang dan bangga bisa berjumpa dengan penulis hebat seperti Dr Sutejo dan Masuki M. Astro. Baginya, kegiatan ini bisa menambah semangatnya untuk terus belajar menulis.
“Saya sempat vakum menulis, tapi setelah mendapat materi tadi tentang mensugesti diri bahwa kita bisa menulis dan menjadi penulis hebat, semangat saya langsung bangkit,” katanya pada wartanu.com, Senin (11/10).
Selain itu, Ratih juga mengajak pada kader mudah NU dan warga nahdliyyin pada umumnya untuk giat menulis karena menulis menjadi jembatan untuk berbagi ilmu.
“Tulisan akan terus hidup selama tulisan itu masih ada. Jadi, ayo menulis, menulis dan menulis,” pungkasnya. (*)
Penulis : Muhlas
Editor : Gufron
Sumber Berita: wartanu.com