Literasi Digital: Bekal Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata
Bertajuk ‘Pemberdayaan Masyarakat Desa Berbasis Literasi’ STKIP PGRI Ponorogo menggelar Kuliah Kerja Nyata Terpadu (KKNT), 24 Januari-19 Februari 2022. KKNT tahun ini diiikuti oleh mahasiswa angkatan 2018 dan 2019. Setelah rangkaian acara, mulai dari pembekalan KKNT, kemudian pengarahan dari camat Pulung, dilanjut materi ‘Literasi Digital’.
“Literasi Digital” merupakan materi terakhir, sekaligus paling ditunggu-tunggu (17/01). Hal itu disinyalir mahasiswa KKNT 2021 yang akan membagikan pengalaman dan pengetahuannya di masyarakat diharapkan pertama, menuliskan kegiatan berbasis berita atau feature. Kedua, membuat satu buku inspiratif. Dan, ketiga video kegiatan dan pertemuan dengan tokoh-tokoh inspiratif.
“Sekarang zamannya era digital. Hampir semua kegiatan dipublikasi di media sosial, misalnya instagram, facebook, twitter, dan lainnya. Mahasiswa sebagai generasi milenial tentu sudah akrab. Saya lihat banyak mahasiswa memiliki akun instagram,” gurau Sutejo, orang kondang nomor satu di dunia literasi Ponorogo.
Sapta Arif Nur Wahyudin, Agus Setiawan, Sri Wahyuni, dan Suci Ayu Latifah adalah pemateri kali itu. Keempat pemateri merupakan humas STKIP PGRI Ponorogo. Sapta, membuka materi dengan mengenalkan media sosial kampus. Mulai dari LPPM, web kampus, lensasastra.id, youtube kampus, instagram, dan facebook.
“Saya harap semua kegiatan berbasis literasi dengan mendokumentasikannya di media kampus,” tutur Kepala Humas kepada 140 lebih mahasiswa.
Pihaknya menjelaskan, kampus memiliki lensasastra.id yang mewadahi karya-karya penulis se-Indonesia. Saat berkegiatan di tempat KKN, mahasiswa misalnya, menulis feature tentang kisah Modin. Bagaimana perjuangannya selama pandemi mengurus jenazah. Tulisan tersebut dapat dikirimkan ke media lensasastra.id.
Agus, sebagai pemateri kedua memberikan pengarahan kepenulisan berita. Alumnus STKIP PGRI Ponorogo itu mengajarkan kegiatan KKN menjadi berita. “Kegiatan yang baru, unik, dan mengandung nilai kemanusiaan berpotensi menjadi berita.”
Dalam materinya, Agus menjelaskan bagaimana cara mendapatkan informasi untuk bahan berita. Draf pertanyaan, menjadi poin penting saat melakukan wawancara dengan narasumber. Di sini, mahasiswa ditekankan pandai-pandai mengulik informasi menarik. Selanjutnya, Sri Wahyuni dan Suci Ayu Latifah sebagai penutup memberikan titik terang berkaitan contoh berita dan feature. Suci menunjukkan contoh feature kegiatan lewat kliping koran. Pihaknya mengungkapkan berita dan feature sebenarnya hampir sama. Hanya saja, tulisan feature diperbanyak narasi dan deskripsi yang menggoda.
“Di pembuka tulisan, buat kalimat yang membuat penarasan pembaca,” pesan alumnus STKIP PGRI Ponorogo itu.
Pihaknya menawarkan, tulisan feature bisa berupa feature kuliner dan perjalanan. Contohnya, saat mengunjungi salah satu tempat wisata. Mahasiswa tidak sekadar menikmati, melainkan mencari sesuatu yang bernilai berita. Bisa mengambil dari sudut mana saja.
Sri Wahyuni, juga menawarkan feature tokoh. Di tempat KKN, mahasiswa akan berjumpa dengan orang beragam. Mereka adalah guru-guru kehidupan. Dibutuhkan kepekaan sosial agar mampu mengulik nilai-nilai inspiratif.
“Setiap orang bisa menjadi teladan, aktor, dan bahkan solusi kehidupan,” pungkasnya.
Ahmad Pramudiyanto, Ketua KKNT 2022 mengharapkan semua mahasiswa menjadi sarana mengembangkan literasi bagi masyarakat desa, khususnya Kecamatan Pulung. Selain itu, membuat tulisan berita, feature, dan video sebagai rekam jejak kegiatan KKNT 2022 STKIP PGRI Ponorogo.
Secara terpisah, Aryn Dwi Handayani mahasiswa Pendidikan Bahasa Jawa angkatan 2019 merasa beruntung dapat mengikuti materi ‘Literasi Digital’ karena dapat membantu menyelesaikan tugas KKNT 2022. Red/ Sri Wahyudi dan Suci Ayu Latifah_Dosen PBSI