Sulap Ban Bekas Menjadi Tempat Sampah Cantik
Malam (28/01), mahasiswa KKNT STKIP PGRI Ponorogo desa Munggung sedang melakukan evaluasi rutin. Sembari makan malam mereka membicarakan proker prioritas yang akan direalisasikan pada minggu ini. Kegiatan itu juga dihadiri oleh Dosen Pembimbing Lapangan Desa Munggung, Edy Suprayitno.
Pembuatan tempat sampah, menjadi program kerja prioritas. Hal itu ditindaklanjuti mahasiswa KKNT sesuai ide Kepala Desa Munggung, Imam Mahfudin. Pada kesempatan lain, pihaknya mengungkapkan kesedihannya terhadap masyarakat yang membuang sampah sembarangan. Oleh karena itulah hadirnya tempat sampah diyakini dapat mengurai kebiasaan buruk masyarakat.
Pada diskusi kali ini ada beberapa pilihan bahan dalam membuat tempat sampah, antara lain (1) kayu, (2) tong bekas, (3) ban bekas. Setelah didiskusikan akhirnya disepakati membuat tempat sampah dari ban bekas, dengan alasan: (1) kayu dan tong bekas harganya lumayan mahal dan pembuatannya lebih lama, (2) bahan ban bekas lebih mudah membuatnya, dan (3) ada kolega DPL yang memiliki ban bekas mobil dalam jumlah sangat banyak, sehingga bisa diambil secara gratis.
Besoknya (29/01), mahasiswa bersama Kepala Desa Munggung pergi ke tempat pemilik ban bekas. Mereka mengambil ban bekas sejumlah 50 buah, dengan menggunakan mobil pick up. 50 buah dirasa cukup, selain untuk tempat sampah juga akan digunakan sebagai hiasan taman desa yang akan digarap oleh mahasiswa KKNT.
Selang sehari, mahasiswa KKNT dikomando oleh Rizqi mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia angkatan 2019 mengolah ban bekas tersebut menjadi tempat sampah yang menarik. Mula-nula ban bekas dipotong lancip, kemudian dibalik, dan dicat agar menarik. Terakhir diberi tulisan jargon KKNT STKIP PGRI Ponorogo posko Desa Munggung yakni MUNGGUNG JAYA (Jegeg, Arum, Yekni, Ayem).
“Teman-teman mahasiswa ini sangat kreatif, mampu memanfaatkan limbah menjadi sesuatu yang bermanfaat. Yang pasti keberadaan tempat sampah ini sangat bermanfaat bagi masyarakat Desa Munggung,” ungkap Imam.
Di sisi lain Edy menyampaikan bahwa teman-teman mahasiswa KKNT ini sudah dibekali berbagai soft skill sehingga harus mampu memecahkan segala persoalan yang ada di lapangan. Salah satunya adalah masalah sampah ini. Dengan memanfaatkan ban bekas menjadi tempat sampah
“Kami sangat senang, sebab kemampuan yang dimiliki dirinya dan teman-teman dapat berguna. Kami berencana akan membuat semaksimal mungkin membantu masyarakat Desa Munggung,” Rizqi Kurniansyah
Pewarta/ Hera Trisiana
Editor/ Suci Ayu Latifah