Pasar Krempyeng, Normalisasi Ekonomi di Desa Saat Pandemi
Ponorogo (beritajatim.com)– Badai Covid-19 sudah 2 tahun berjalan. Tahun ini sudah memasuki tahun ketiga. Sempat melandai di akhir tahun 2021, kini Indonesia bersiap menghadapi serangan gelombang 3 Covid-19 dengan varian Omicron. Serangan Covid-19 tidak saja berdampak pada kesehatan tetapi juga berbagai aspek, salah satunya ekonomi masyarakat.
Salah satu upaya untuk meningkatkan geliat ekonomi khususnya ekonomi desa adalah program Pasar Krempyeng yang diadakan setiap hari minggu tiap bulan. Geliat ekonomi ini diadakan di masing-masing desa di Kabupaten Ponorogo.
Kali ini Pasar Krempyeng kembali digelar. Desa Munggung Kecamatan Pulung tidak mau ketinggalan. Pasar Krempyeng di desa tersebut bertempat di balai desa. Untuk memeriahkannya, Pemdes setempat menggandeng mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Terpadu (KKNT) STKIP PGRI Ponorogo. Gayung bersambut, mahasiswa pun sangat antusias menyukseskan program itu.
Kegiatan dikemas dengan hiburan rakyat, yakni elektone dan senam sehat bersama. Hal ini sebagai upaya menarik perhatian masyarakat untuk datang ke Pasar Krempyeng. Berbagai produk dijual di Pasar Krempyeng. Mulai produk olahan, buah, sayur mayur, makanan jadi, jajanan, sampai kerajinan tangan. Selain itu produk asli masyarakat desa Munggung pun tersedia di pasar itu. Harga yang dipatok per produk juga sangat terjangkau. Contohnya, nasi pecel yang biasa dijual Rp 6.000 per porsi tanpa lauk, dalam kegiatan itu dijual Rp 6.000 sudah termasuk tempe.
“Pasar Krempyeng ini sebenarnya program dari Pemerintah Kabupaten Ponorogo, namun kami mengkolaborasikan program tersebut dengan kegiatan lain. Salah satunya dengan senam bersama dan elektone. Agar masyarakat tertarik untuk datang. Sehat badan, sehat jiwa, dan sehat keuangan, tentunya,” ujar Kepala Desa Munggung Imam Mahfudin disela-sela kunjungannya, Minggu (6/2/2022).
Lebih lanjut Imam menjelaskan, antusias warga begitu besar. Warga datang tidak saja membeli tetapi mendapatkan hiburan. “Terlebih ada mbak dan mas KKNT yang multi talenta. Bisa elektone, nyanyi, dan lain-lain,” tambahnya.
Di kesempatan yang sama Ketua Tim Penggerak PKK Desa Munggung Ika Yuni menuturkan, produk yang dijual semua asli dari desanya. “Dengan adanya Pasar Krempyeng ini, roda perekonomian bergerak. Walaupun kecil, namun apabila dilakukan secara rutin akan berdampak besar”, tambah Yuni.
Di sisi lain, warga desa menilai adanya Pasar Krempyeng ini menguntungkan kedua belah pihak. Tidak saja bagi penjual tapi juga pembeli. Hal ini diungkapkan oleh Ulfah warga Desa Munggung. “Event Pasar Krempyeng ini selalu kami nantikan. Saya dapat menjual produk olahan saya sendiri. Secara kualitas jelas terjamin dan harganya miring, sebab yang beli juga warga Desa Munggung. Jadi dari Munggung untuk Munggung,” pungkasnya.
Sigit, mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Jawa angkatan 2019 ketika ditemui di sela-sela kegiatan menjelaskan keikutsertaan menyukseskan program Pasar Krempyeng sebenarnya masuk dalam Program Kerja (Proker) KKNT STKIP PGRI Ponorogo di desa tersebut. Dimana masuk dalam proker, tetapi lebih pada partisipasi dalam menyukseskan agenda rutin tersebut.
“Caranya dengan sentuhan kreativitas yang kami lakukan. Salah satunya dengan mengadakan hiburan senam bersama dan electone,” ungkapnya. [end/but]
Sumber berita: beritajatim.com/