Menggali Potensi Melalui Pelatihan Jurnalistik dan Media Digital
Ponorogo – Barisan pemuda berdatangan memasuki Balai Desa Singgahan, Pulung. Mereka tampak saling sapa, sesekali melihat isi ruangan dengan raut wajah penasaran. Semakin siang semakin banyak para pemuda yang datang. Di sudut Balai Desa itu tampak anak-anak remaja yang mengenakan baju senada. Mereka adalah mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Terpadu (KKNT) STKIP PGRI Ponorogo.
Selasa (8/2), KKNT kelompok delapan Desa Singgahan menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Jurnalistik dan Media Digital. Acara yang menghadirkan pemateri berkompten dalam bidangnya itu dimulai pukul 09.00 WIB. Sejumlah 25 orang dari perwakilan enam dukuh di Desa Singgahan hadir dalam acara tersebut. Perwakilan dari dukuh Krajan, Putuk Suren, Cengkir, Mojo, Ngradi, dan Singgahan Lor itu hadir dengan semangat dan antusias luar biasa. Semangat mereka tumpah ruah dan menyatu di Balai Desa Singgahan.
Pelatihan jurnalistik dan media digital merupakan salah satu hal kegiatan yang dapat menggali potensi diri dalam menulis berbagai fakta dan fenomena yang ada di lingkungan sekitar. “Pelatihan ini dapat menjadi sarana untuk mengenal publikasi, mengingat perkembangan zaman yang semakin pesat,” tutur Sriyatin, salah satu mahasiswa KKNT.
Dimoderatori oleh Yeni Kartikasari, pelatihan dimulai dengan meriah. Bertagline ‘Singgahan Hebat, Singgahan Yes’ puluhan pemuda menirukan dengan antusias. Sapta arif selaku pemateri pertama menyampaikan mengenai pemanfaatan media sosial. Pihaknya menyinggung mengenai Instagram yang populer dikalangan pemuda. Pihaknya menuturkan, Instagram menjadi salah satu trend yang dapat digunakan sebagai media promosi, terkhusus untuk memperkenalkan potensi lingkungan wisata daerah.
Dalam materinya, Sapta juga menjelaskan mengenai teknik publikasi yaitu ATM (Amati, Tiru, Modifikasi). Tujuan penerapan teknik ini adalah untuk memancing ide dan kreatifitas dalam membuat konten media soial. “Gambar atau video yang oke, harus dibarengi dengan caption yang oke,” pungkasnya.
Hal serupa juga disampaikan Agus Setiawan. Humas STKIP PGRI Ponorogo itu mengatakan, penggunaan media sosial terbanyak saat ini adalah YouTube, WhatsApp, dan Instagram. Di tengah-tengah materi, Agus membuka diskusi dengan menceritakan pengalaman bermedia sosial di zaman dulu dan zaman sekarang. Gelak tawa kembali terpancar saat Agus menyampaikan kisah kali pertamanya membuat media sosial. “Saya membuat media sosial ketika masih SMP. Kalau anak sekarang, SD sudah punya Facebook, Instagram, Twitter, dan sejenisnya,” ungkapnya di hadapan puluhan peserta.
Agus mengibaratkan kemampuan media sosial sebagai botol air mineral yang memiliki label dan tanpa label. Air mineral yang memiliki label jauh lebih menarik minat konsumen dibanding yang tidak berlabel karena telah memiliki brand. Brand inilah yang menjadi salah satu teknik dalam promosi yang dapat disebarluaskan di media digital. Kaitannya dengan publikasi potensi desa, ia menerangkan mengenai teknik publikasi foto dan video yang memuat unsur-unsur berita.
Wahid Riyadi, selaku kepala desa Singgahan turut hadir dalam kegiatan tersebut. Acara ‘Pelatihan Jurnalistik dan Media Digital’ ini mulanya adalah permintaan Wahid agar masyarakat Desa Singgahan dapat mengembangkan dan memaksimalkan potensi-potensi desa yang telah ada. Sekaligus menjadi sarana untuk mengenalkan pemuda Desa Singgahan dengan media dan teknologi yang semakin berkembang.
“Mari kita membuka pikiran bersama untuk memajukan desa tercinta. Terima kasih mahasiswa KKNT atas pemikiran dan segala hal yang telah dilakukan di desa kami. Mudah-mudahan dapat mengangkat nama baik Desa Singgahan,” tuturnya.
Sementara itu, Anin salah satu peserta pelatihan jurnalistik dan media sosial sangat mengapresiasi kegiatan tersebut. Ia mengaku, sejak dulu ingin mendapatkan materi semcam itu. “Acara ini memberikan manfaat bagi peserta. Di sini saya diberi banyak penjelasan mengenai bermedia sosial, menulis, dan mengembangkan potensi desa,” ungkapnya.
Acara ditutup pukul 11.00 WIB dengam foto bersama dan penyerahan cenderamata secara simbolis kepada dua pemateri. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya untuk memberikan apresiasi terhadap pihak kampus STKIP PGRI Ponorogo yang memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan kemahasiswaan, termasuk kegiatan KKNT.
“Wah, pulang-pulang dapat bingkisan. Terima kasih mahasiswa KKNT Desa Singgahan untuk oleh-olehnya. Semoga kegiatan ini bermanfaat bagi semua yang hadir, khususnya warga masyarakat Desa Singgahan,” kata Agus di akhir acara. []
Pewarta: Yeni Kartikasari
Editor: Sri Wahyuni