Mencari Cinta di Antara 50 Pohon Kelengkeng
Tanah liat setebal dua sentimeter melekat di alas sepatu segerombolan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Terpadu (KKNT) STKIP PGRI ponorogo yang hendak berkunjung ke perkebunan salah seorang warga Desa Karangpatihan, Senin (14/2) lalu. Jalan yang becek tidak menyurutkan niat mereka untuk bertandang ke perkebunan tumpang sari yang terletak di Dusun Krajan, Karangpatihan, Pulung. Untuk sampai di perkebunan dibutuhkan waktu sekitar 20 menit.
Di tengah hamparan kebun tumpang sari miliknya, Eni Rahayu tersenyum semringah menyambut kedatangan mahasiswa KKNT yang mengunjungi kebunnya. Ia antusias dan gembira ada mahasiswa dari perguruan tinggi tempatnya mendapatkan gelar sarjana (15 tahun lalu) mendatangi kebunnya. Perempuan yang merupakan tenaga pendidik di TK Dharma Wanita, Karangpatihan itu mempunyai hobi yang cukup unik tidak seperti kebanyakan ibu rumah tangga pada umumnya. Ia gemar merawat tanaman dan berkebun.
Eni Rahayu kemudian mengajak para mahasiswa untuk masuk ke perkebunan miliknya. “Mari ikut saya ke kebun,” ajak Eni kepada mahasiswa KKNT. Rasa penasaran timbul dalam benak kami. Segera kami mengikuti langkahnya menuju ke salah satu kebun miliknya. Rasa penasaran kami terjawab tatkala melihat hamparan luas yang berisikan tanaman tumpang sari. Begitu masuk, pandangan kami tertuju pada batang-batang pohon kelengkeng yang berbuah sangat banyak dan memiliki ukuran jumbo. Sekitar 50 pohon kelengkeng mewarnai kebun tumpang sari tersebut.
“Pohon kelengkeng ini saya tanam sekitar tiga tahun lalu bersama almarhum suami. Ini namanya kelengkeng New Kristal. Buahnya berdaging tebal dan rasanya sangat manis,” tutur Eni dalam bahasa Jawa.
Eni mengatakan bahawa tahun ini adalah panen perdana. Karenanya, sebagai ungkapan rasa syukur, ia membagi-bagikan hasil panen kelengkeng kepada mahasiswa KKNT dan tetangga di sekitar perkebunan.
Hal yang unik dari tanaman kelengkeng jenis New Cristal adalah proses pembuahan dan masa panen. Hasil panen bisa ditentukan menurut keinginan dari pemilik perkebunan. Ketika ingin merencanakan waktu masa panen, cara perawatannya mudah, cukup dengan menyemprotkan Booster pada daun kelengkeng sebagai perangsang proses pembuahan. Penyiangan rumput yang berkala sangat diperlukan agar tanaman terjaga kebersihannya dan menghindari adanya penyerapan nutrisi yang dapat menghambat proses pemasakan buah.
Di antara 50 pohon kelengkeng New Kristal itu, para mahasiswa tidak hanya melihat hamparan kebun tumpang sari. Akan tetapi, mereka juga melihat bagaimana ketekunan, semangat, dan kegigihan seorang perempuan, juga kecintaan seorang perempuan terhadap tanaman. Deretan pohon kelengkeng itu adalah bukti nyata cinta Eni Rahayu. Tidak saja bukti cinta terhadap tanaman, namun juga bukti cinta untuk almarhum suaminya. Barangkali, ketika melihat pohon kelengkeng itu, Eni teringat suaminya. Sebab, tiga tahun lalu pohon itu ia tanam bersama suami tercinta.
“Saya merasa termotivasi atas kegigihan dan ketekunan beliau dalam merawat tanaman ini. Saya menemukan kegigihan seorang ibu yang menjadi tulang punggung keluarga dan sebagai pendidik. Motto beliau adalah “Orang lain saja bisa, kenapa kita tidak,” ungkap Naning Setiani, mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKI PGRI Ponorogo.
Penulis/ Riski Miftahqul Royyan
Penyempurna/ Sri Wahyuni