Tidak Dibebani Target, Perolehan Medali Memberikan Kejutan
Gelaran Porsenasma IV PT PGRI di UNP Kediri tanggal 7 – 11 Juni 2022 memberikan kejutan istimewa bagi delegasi STKIP PGRI Ponorogo. Pasalnya, dari delapan cabang lomba yang diikuti enam diantaranya meraih medali penghargaan. Bahkan, dua cabang lomba mampu mendulang medali emas.
Cabang lomba pencak silat (Rila Shofiatul Khikmah) dan catur (Fery Dharmawan) masing-masing menyumbangkan medali emas tersebut. Sisanya, meskipun tidak menyabet emas juga meraih medali, diantaranya medali perunggu cabang tangkai seni baca puisi (Yeni Kartikasari), juara harapan 1 penulisan cerpen (Solu Erika Herwanda), juara harapan satu dangdut solo putri (Aninda Miftakul Munawaroh), dan juara harapan 3 lomba film pendek.
Prestasi itu disambut bahagia seluruh civitas akademika. Terlebih gelaran empat tahunan itu diikuti seluruh perguruan tinggi PGRI di Indonesia. Tak khayal secara persaingan tentu begitu ketat. Terlebih beberapa cabang lomba, peserta tidak sekadar mahasiswa melainkan atlet-atlitet yang kenyang pengalaman.
Atas prestasi tersebut, pimpinan STKIP PGRI Ponorogo mengadakan syukuran sebagai bentuk apresiasi akan perjuangan mahasiswa. Acara dikemas santai dengan duduk melingkar yang diikuti seluruh mahasiswa yang terlibat lomba Porsenasma serta Bapak/Ibu pendamping. Tidak sekadar syukuran melainkan ada pemberian penghargaan untuk mahasiswa yang juara.
Sutejo, selaku pucuk pimpinan Kampus Literasi mengapresiasi semangat para mahasiswa dalam berjuang dan bertanding. Meskipun di awal tidak memiliki target, perolehan medali memberikan kejutan. Tentu kejutan tidak saja bagi keluarga besar STKIP PGRI Ponorogo melainkan kampus-kampus lain.
“Sebagai informasi kita tidak diperhitungkan oleh kampus-kampus lain. Itulah pada akhirnya menjadi kekuatan, karena bertanding tenang dan tanpa beban,” ungkapnya saat memberikan sambutan.
Lanjut Sutejo, dalam cabang lomba olahraga misalnya membutuhkan empat kekuatan, yang keempat-empatnya wajib dikuasai setiap atlet. Kekuatan fisik, kekuatan pikiran, kekuatan mental, dan kejelian. “Sudah menguasai tiga kekuatan, tapi tidak memiliki kejelian sama saja,” pungkasnya.
Lelaki penulis 40 judul buku itu menambahkan raihan dua medali emas tahun ini harus menjadi pelecut semangat empat tahun ke depan dalam Porsenasma di Madiun. “Idealnya harus bertambah lebih dari dua,” ujar Sutejo.
Ia berharap mahasiswa yang juara memiliki kewajiban untuk menularkan ilmu kepada senior-seniornya (mahasiswa). Sehingga, empat tahun kedepan ada penerus dalam meraih medali emas. Terakhir, sikap rendah hati harus tetap ditegakkan dalam diri karena juara 1 satu belum teruji kalau belum berkali-kali meraihnya, pesannya.
Heru Setiawan wakil ketua tiga bidang kemahasiswaan menyinggung bahwa Porsenasma merupakan ajang melatih mental dan potensi mahasiswa dalam kegiatan nasional yang melibat perguruan tinggi PGRI se Indonesia.
Adanya penghargaan bagi mahasiswa yang juara sebagai bentuk perhatian kampus, sekaligus kado karena telah berjuang untuk lembaga. Sebagai informasi, STKIP PGRI Ponorogo memberikan uang pembinaan sekaligus penghargaan bagi mahasiswa yang meraih prestasi dalam Porsenasma di UNP Kediri.
Sementar Adip Arifin, wakil ketua 1 bidang akademik menyampaikan terima kasih kepada seluruh delegasi, dosen pembimbing, mahasiswa, dan official yang terlibat dalam Porsenasma di UNP Kediri. “Teman-teman telah membuktikan bahwa kalian bisa, kita bisa dan pasti bisa,” pungkasnya.
Pewarta: Agus_Humas